PR KUNINGAN — Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia (OJK RI) meminta para santri di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang literasi dan inklusi keuangan dan menjadi lebih terlibat dalam Ekonomi Syariah untuk membantu meningkatkan pangsa pasar ekonomi syariah di negara ini.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman, Sabtu 30 September 2022, mengatakan, "Secara statistik, kita masih perlu terus meningkatkan tingkat literasi dan inklusi keuangan, apalagi pangsa sektor syariah di sektor keuangan kita masih sekitar 10 persen. Ini butuh kerja keras."
Agusman menyatakan dalam Forum Edukasi dan Temu Bisnis Akses Keuangan Syariah untuk UMKM Santri bahwa, sebagai negara Muslim terbesar, Indonesia memiliki potensi besar untuk menggerakkan UMKM syariah dan ekonomi syariah pada umumnya.
Menurut Agusman, total aset keuangan syariah di Indonesia telah meningkat 13,37% tahunan (yoy) menjadi Rp2.450 triliun per Juni 2023. Ini menunjukkan pertumbuhan yang baik untuk industri keuangan syariah di Indonesia.
Namun, keuangan syariah di Indonesia baru mampu mencapai 10% dari pasar.
Dia berkata kepada para guru dan siswa DIY, "Ini tugas kita bersama karena baru sepersepuluh."
Akibatnya, OJK akan terus mempromosikan literasi keuangan dan inklusi keuangan melalui berbagai platform, terutama untuk santri di Indonesia.