Jembatan Hatonduhan di Sumatera Utara Terbilang Cukup Ekstrem, Nitizen : Mending Puter Balik

- 14 November 2022, 16:07 WIB
Salah seorang warga sedang melintasi jembatan Hatonduhan di Sumatera Utara/Tangkapan Layar/Instagram/Beritaindonesia
Salah seorang warga sedang melintasi jembatan Hatonduhan di Sumatera Utara/Tangkapan Layar/Instagram/Beritaindonesia /

KUNINGAN TALK- Beredar sebuah video yang diunggah dalam akun instragram pribadi salah seorang pengendara motor, sedang melintasi jembatan. Tampak terlihat sebelah kanan dan kiri jembatan itu, tidak memiliki pagar pembatas dikedua sisinya.

Diketahui nama jembatan itu Hatonduhan terletak di Nagori Bayu Bagasan, Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Jembatan itu menghubungkan antara Nagori Bayu Bagasan dengan Nagori Turunan dan menjadi satu-satunya akses masyarakat yang ingin menyeberang antar desa. dikutip Kuningan talk dari beritaindonesia, Senin 14 Nopember 2022.

Baca Juga: Jembatan Pasha Ungu di Wisata Aryakiban Land Majalengka, Resmi Dibuka

Jembatan Hatonduhan awalnya adalah sebuah jalur rel kereta api muntik, yang digunakan untuk mengangkut hasil pertanian pada masa kolonial Belanda.

Namun, setelah kereta api muntik tidak lagi beroperasi, relnya pun dicor beton oleh masyarakat dan dijadikan sebagai jembatan penghubung antar desa.

Jembatan itu memiliki panjang sekitar 100 meter dengan lebar satu meter. Dan yang membuat ekstrem adalah jembatan ini tidak memiliki pagar pengaman dikedua sisisnya, padahal tinggi tinggi jembatan Hatonduhan hingga 80 meter.

Baca Juga: Resmikan Jembatan di Cililin, Ridwan Kamil Apresiasi Peran Komuntas Beri Solusi Bagi Warga

Namun, masyarakat setempat nampaknya telah terbiasa melewati jembatan ekstrem ini. Karena jika tidak melalui jembatan ini, untuk menyeberang saja harus mengambil jalan memutar melalui kecamatan Tanah Jawa dan memakan waktu tidak kurang dari satu jam.

Halaman:

Editor: Sihabudin

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x