Network
KUNINGAN TALK- Wacana pemindahan ibu kota Jawa Barat sudah mencuat sejak tiga tahun lalu. Namun, pemindahan ibu kota Jabar ini disebut bergantung pada penyelesaian kereta cepat.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan DPRD Jabar telah sepakat untuk mengkaji wacana pemindahan pusat pemerintahan dan ibu kota Provinsi Jawa Barat.
Saat ini ada tiga lokasi yang diusulkan, yakni Tegaluar, Walini dan wilayah Rebana (Cirebon, Patimban, Majalengka).
Baca Juga: Tim Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jabar Sidak ke Lapas Majalengka, Begini Kata Kalapas
“Ada Tegaluar, Walini atau Rebana juga. Terbuka sebenarnya, tapi sementara tiga tempat itu, indikatornya, semua kemungkinan butuh kajian, minim resiko, aksesibilitas, tingkat ekonomi, ketersediaan air dan lain-lain,” kata Gubernur Jawa Barat dikutip IG infomjlk, Jumat 14 Oktober 2022.
Namun, baru-baru ini beredar kabar soal lokasi terkini rencana pemindahan ibukota Jawa Barat dari Bandung ke pinggir kota Bandung.
Soal pemisahan ibu kota Jabar ke Tegaluar diungkapkan oleh Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KIC) Dwiyana Slamet Riyadi usai acara peninjau di stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung, yang dihadiri Presiden Joko Widodo bersama jajaran menterinya.
Baca Juga: Bawaslu Propinsi Jabar Gandeng Kaum Disabilitas di Majalengka Jelang Pemilu 2024
“Dengan adanya rencana pemerintah Kabupaten, pemerintah Propinsi bahkan Gubernur Jawa Barat (Ridwan Kamil) menyampaikan ini (Tegaluar) menjadi satu opsi yang besar kemungkinannya untuk menjadi ibu kota Provinsi Jawa Barat, tinggal mendorong dukungan politik,”
