Bagi warga yang berniat untuk ‘nyarang' hujan atau menolak turun hujan, bakal mendatanagi makam itu.
“Walaupun sedang musim hujan, kalau sudah ‘disarang’ hujan tidak akan sampai,” katanya meyakinkan.
Arief mencontohkan bila ada warga yang memiliki maksud atau keinginan seperti sedang ada proyek membangun rumah pada musim hujan. Pasti akan datang ke makan keramat ini untuk tujuan ‘nyarang hujan’.
“Setelah ‘disarang’ paling cuma mendung atau gerimis, terus udah ilang,” jelasnya.
Masih kata Arief, keberadaan makam itu sudah berumur ratusan tahun.
Kenapa makam tidak dirawat? Arief menjelaskan, masyarakat di sana sebenarnya sangat membutuhkan hujan karena sebagian besar adalah petani. “Penduduk kan jadi males mau digimanain makamnya. Karena, kalau lagi musim nyawah kan petani pada rugi gak kebagian air hujan,” ujarnya.
Baca Juga: Malam-malam, Petugas Damkar Taklukkan Ular Kobra di Perumahan Arumandari