Network
KUNINGANTALK - Mudik atau pulang ke kampung halaman menjadi kebiasaan wajib bagi masyarakat Indonesia, saat menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Pasalnya, banyak masyarakat yang merantau bekerja ke kota-kota besar di Indonesia jauh dari keluarga.
Setelah lama tak berjumpa, mudik merupakan cara melipur rindu pada keluarga. Apalagi di tahun 2022, pemerintah baru mengizinkan masyarakat kembali mudik setelah dua tahun melarangnya. dikarenakan pademi covid19.
Bagi masyarakat yang merantau, dua tahun merupakan waktu yang cukup lama untuk tidak berjumpa dengan keluarga. Oleh karena itu pemudik tahun ini meningkat.
Baca Juga: Selain Gary Iskak Inilah Jajaran Selebritis yang Pernah Terjerat Kasus
Dikutip dari pikiran-rakyat.com, Rabu (25/05), pengelola jalan tol, Jasa Marga mencatat 1,7 juta kendaraan keluar Jabodetabek sampai H-1 Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah. Angka ini lebih tinggi 9.5 persen dari tahun 2019 dan memecahkan rekor lalu lintas tertinggi sepanjang sejarah mudik.
Badan Litbang Perhubungan (Maret 2022), merilis pilihan jalur yang dilalui pemudik adalah, Tol Trans Jawa 24,1 persen. Sementara memilih jalur lintas Tengah Jawa 9,7 persen, Tol Cipularang 9,2 persen, jalur lintas pantai utara (pantura) Jawa 82, persen dan Trans Sumatera (non tol) 4,7 persen.
Lewat akun Instagramnya, Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan bahwa penyelenggaraan mudik tahun ini dinilai cukup baik. Hal itu dikarenakan kasus kecelakaan mengalami penurunan yang cukup signifikan.
“Mudik Lebaran tahun ini, pada H-7 serta H+7 , jumlah penumpang kendaraan umum turun dibanding tahun 2019. Hal ini karena adanya peralihan kepada moda kendaraan pribadi. Kecelakaan selama mudik juga turun jauh, dari 3.199 kasus di tahun 2019, menjadi 1.763 kasus,” jelasnya.
