Dituturkannya, kolaborasi itu seperti membuat gathering travel agen, lalu membuat paket wisata. Tapi harus dengan adanya dukungan dari pemerintah daerah.
“Nanti bikin paket per segmen, ada buat corporate, study tour buat sekolah-sekolah, sampai paket family. Misal turis mancanegara dari relasi saya yang di Bali minta diarahkan terbang ke Bandara Kertajati. Landing mungkin menikmati terlebih dahulu objek wisata di Majalengka, lalu untuk turis yang suka touring atau off road kita berikan paket konvoi sepeda motor menuju Kuningan. Di sini wisatawan diajak menikmati objek wisata yang terkolaborasi dalam paket seperti, Waduk Darma kemudian ke Palutungan, makannya di Kopi Hawu atau Saung Karuhan, malamnya glamping di Ciremai Land. Kalau Cibuntu sepertinya bagus untuk study tour,” beber Fivih.
Baca Juga: Kuningan Bakal Manfaatkan Bandara Kertajati BIJB Buat Memajukan Sektor Pariwisata
Open Minded
Sementara ini objek wisata Waduk Darma pun tak berhenti berbenah pembangunannya. Diutarakan Manager PT Jaswita Jabar pihaknya rencana terdekat akan merenovasi villa atau cottage yang nantinya bisa menjadi tempat penginapan para pengunjung.
Adapun daya tarik lain selain fasilitas baru hasil revitalisasi, Waduk Darma punya pogram yang intens berjalan dilaksanakan setiap Minggu pagi, yakni pagelaran seni tradisional sebagaimana wujud partisipasi aktif dalam menjaga kearifan lokal pemeliharaan kelestariannya.
Beragam atraksi kesenian etnik yang ditampilkan setiap minggunya, antara lain, tari Jaipong, mencug, sisingaan, hingga barongsai, dengan mengundang sanggar-sanggar seni yang ada di Kabupaten Kuningan.
Ditanya kendala dalam pengelolaan objek wisata Waduk Darma, Manager PT Jaswita Jabar mengatakan karakter masyarakat skitar yang kurang “open mind” atau masih sensitif terhadap sesuatu yang dianggap "tabu" hingga mitos.
Kemudian, masalah aksesibiliti untuk menjual paket belum terhubung baik antara sektor akomodasi-transportasi-kuliner.