Network
PR KUNINGAN — Kebijakan kontroversial Rockstar Games telah mengundang kecaman kerasa dari pengembang yang mengharuskan bekerja kembali di kantor karena ada permasalahan keamanan dan kualitas Grand Theft Auto VI (GTA 6).
Keputusan kontroversial Rockstar Games yang mengharuskan semua karyawannya bekerja penuh waktu mulai bulan April mendatang, mendapat reaksi keras dari karyawan, pengembang dan industri game.
Perusahaan pengembang video game tersebut menyatakan bahwa tindakan ini diperlukan untuk menjamin kualitas dan keamanan Grand Theft Auto VI atau GTA 6 mendatang, sedang dikembangkan yang saat ini mencapai tahap akhir.
Berdasarkan laporan Hindustantimes pada Jumat 1 Maret 2024, bahwa banyak pengembang yang tidak yakin dengan alasan tersebut.
Dalam email yang dikirim kepada karyawannya, Jenn Kolbe, kepala publikasi Rockstar Games, mengatakan bahwa mandat kembali ke kantor disebabkan oleh masalah keamanan dan produktivitas, terutama setelah kebocoran besar-besaran pada tahun 2022 yang mengungkap detail tentang simulator kejahatan.
Selain itu, dia menyatakan bahwa perusahaan telah menemukan "manfaat nyata" dari mempekerjakan karyawan di kantor tersebut.
Baca Juga: Penyanyi Fanny Soegiarto Umumkan Mundur dari Grup Band Soegi Bornean, Apa Penyebabnya?
"Melakukan perubahan ini sekarang menempatkan kami pada posisi terbaik untuk menghadirkan Grand Theft Auto berikutnya dengan tingkat kualitas dan kesempurnaan yang kami ketahui diperlukan, bersama dengan peta jalan publikasi yang sesuai dengan skala dan ambisi game tersebut," tulis Kolbe.
