Network
PR KUNINGAN — Pergantian kurikulum baru yang kerap kali dilakukan pada saat era pemerintahan baru, mendapatkan kritik dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Pengurus Besar PGRI pun mewanti-wanti untuk pemerintahan baru yang bakal dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, agar tidak mudah mengganti kurikulum yang sudah diterapkan di sekolah-sekolah.
“Kita selalu belajar bahwa setiap ujung pergantian ada kurikulum baru. Nanti kemudian oleh kabinet baru dievaluasi,” Ujar Ketua Umum PB PGRI, Prof Unifah Rosyidi, pada Minggu 28 April 2024.
Prof Unifah yang juga Guru Besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu pun berpendapat, bahwa pada dasarnya perubahan atau pergantian kurikulum pendidikan yang kerap dilakukan pada era pemerintahan yang baru sebenarnya tidak terlalu penting.
Baca Juga: Cek Harga Emas Hari Ini, Senin 29 April 2024 Terbaru: Merosot Cocok untuk Memulai Investasi
“Jadi, konteks kami tidak terlalu penting pergantian itu. Yang penting adalah bagaimana kurikulum itu dapat menggerakkan guru dan murid untuk dapat memperbarui dirinya,” jelasnya, saat membuka Konferensi Kerja Provinsi V PGRI Jawa Tengah Masa Bhakti XXI yang berlangsung di Balairung Universitas PGRI Semarang.
Prog Unifah pun menekankan, dalam proses pergantian kurikulum pendidikan wajib didasarkan pada kajian yang benar-benar telah matang.
Maka dari itu, pihaknya menyimpan harapan besar untuk Menteri Pendidikan di era pemerintahan baru yang dipimpin oleh Prabowo-Gibran nanti, adalah sosok yang memiliki kecintaan terhadap pendidikan dan guru.
