PR KUNINGAN — Sejumlah serikat pekerja di Daerah Istimewa Yogyakarta yang tergabung dalam Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI DIY) menyuarakan keengganannya menentukan pilihan untuk Pilpres 2024 mendatang. Pasalnya mereka belum mendengar ada pasangan calon presiden (Capres) dan Cawapres yang menyatakan siap mencabut UU Cipta Kerja (UU Ciptaker).
Secara tegas MPBI DIY menyerukan fakta bahwa partai politik memberikan dukungan kepada para kandidat Capres dan Cawapres adalah parpol yang mendukung dan mengesahkan UU Ciptaker.
Baca Juga: Boy Sandy Kertanegara Sentil Perda LP2B Pemkab Kuningan : Punya Cakar Tapi tak Berkuku
"Menimbang belum ada pasangan Capres dan Cawapres yang secara tegas menyatakan komitmen untuk mencabut UU Cipta Kerja, maka serikat-serikat pekerja/buruh di di Yogyakarta sama sekali belum tertarik untuk memberikan dukungan kepada Capres dan Cawapres manapun," tandas Irsad Ade Irawan, perwakilan MPBI DIY, Senin 23 Oktober 2023.
"Karena serikat-serikat pekerja/buruh yang tergabung dalam MPBI DIY tegas tidak akan memberikan dukungannya kepada Capres dan Cawapres yang merupakan hasil desain kekuatan oligarki," imbuhnya.
Baca Juga: Si Jago Merah Mengamuk, Lahan dan Hutan di Gunung Ciremai Terbakar
Menurut Irsad, sejauh ini, serikat-serikat pekerja dan buruh yang tergabung dalam MPBI DIY tidak pernah tahu dan tidak ada terlibat dengan setiap kelompok yang mengatasnamakan pekerja atau buruh menyuarakan dukungan terhadapa pasangan Capres dan Cawapres.
Maka dari itu, MPBI DIY mendesak pemerintah untuk menghapus kebijakan UU Ciptaker agar calon presiden dan Cawapres yang lebih pro terhadap pekerja dan buruh.