Awal Mula Santriwati di Kab.Garut Masuk Pesantren Hingga Jadi Korban Pemerkosaan Sang Oknum Pengajar

- 12 Desember 2021, 07:51 WIB
Ilustrasi korban pemerkosaan. Kasus predator seks Herry Wirawan pada belasan santriwati di Bandung terjadi sejak 2016 dan polisi ungkap alasan baru mencuat sekarang ini.
Ilustrasi korban pemerkosaan. Kasus predator seks Herry Wirawan pada belasan santriwati di Bandung terjadi sejak 2016 dan polisi ungkap alasan baru mencuat sekarang ini. /Pixabay/ninocare/

KUNINGANTALK - Ramai pemberitaan terkait kasus seorang oknum pengajar sebuah pesantren di Bandung yang perkosa 13 santriwatinya hingga hamil.

Meski ramai menjadi pemberitaan terkait kejadian tersebut, namun belum banyak yang tau bagaimana para santriwati tersebut ahirnya memilih sekolah atau pesantren ditempat itu.

Hal ini diungkapkan kepala desa di kab.Garut yang merupakan kades, salah satu korban berasal.

Baca Juga: Oknum Ustad HW Sudan Ditahan Sejak Bulan September Lalu di Rutan Bandung

Dikutip KuninganTalk dari chanel YouTube Dedi Mulyadi yang tayang pada 13 Desember 2021, sang kades mengungkapkan bahwa salah seorang warganya telah menjadi santri di pesantren tersebut mulai dari tahun 2014.

"2014-2015 (mulai nyantri), dah lama pak da ada laki-laki dan perempuan, laki-laki ada 3 orang perempuan 5 orang, dari lima orang yang tiga jadi korban sampai melahirkan yang dua orang tidak hamil hanya jadi korban pelecehan seksual," pungkasnya kepada Dedi Mulyadi yang merupakan anggota DPR RI.

Diceritakan juga sang kepala desa bahwa kehidupan para korban didesanya tersebut cukup berat dalam segi ekonomi.

" Ya mungkin dibawah rata-rata, kalo saya ngomong disini gak enak takutnya gimana-gimana, kalo pak dewan krsini nanti juga bida lihat konfisinya seperti apa," jelasnya.

Baca Juga: Bahas Soal Pelaku Pemerkosaan 13 Santriwati di Bandung, Deddy Corbuzier : Ya Hukum Mati

Halaman:

Editor: Rian S. Putra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah