KUNINGAN TALK- Adanya penolakan BLT BBM bersubsidi yang dinilai tidak tepat sasaran oleh salah satu kepala desa di wilayah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Bupati Majalengka Karna Sobahi mengatakan bahwa program BLT BBM bersubsidi sudah jelas. Ketika pemerintah sudah memilih pilihan terakhir untuk mengurangi subsidi BBM tersebut.
Menurut Karna, pemerintah tahu bahwa BLT BBM subsidi ini bukan dinikmati oleh rakyat, makanya ditariklah subsidi itu, diberikan kepada rakyat melalui program kompensasi BBM.
Baca Juga: Penerima BLT BBM Tak Sesuai Data, Kepala Desa Sumber Kulon Majalengka Menolak Bansos BLT BBM
Setiap rakyat akan mendapatkan Rp 600 ribu. Ketika terjadi penolakan, persoalannya kenapa karena yang mendata adalah dari pusat.
“Langsung ke DTKS itu. Menolaknya itu karena rakyatnya ngak mau diberi atau gimana,” kata Bupati Majalengka saat ditemui di Gedung DPRD Majalengka, Senin 19 September 2022.
Dijelaskan Karna adanya penolakan program BLT BBM bersubsidi di salah satu desa itu, tidak begitu solusinya.
Baca Juga: Bupati Majalengka Akan Gelontorkan Anggaran 6,3 M, Kepada Penerima Manfaat Diluar BLT BBM Bersubsidi
“Terima dulu, berikan kepada yang berhak menerima sesuai dengan data yang ada. Menurut saya dari segi apapun,” ujarnya.