PR KUNINGAN — Inayah Wulandari Wahid, Ketua Panitia Haul ke-14 Gus Dur, berharap peringatan wafatnya Presiden ke-4 Indonesia ini menjadi peristiwa budaya dan bukan hanya ritual keagamaan semata.
Inayah Wulandari Wahid mengemukakan keinginannya pada acara Haul Gus Dur ke-14 di Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu 16 Desember 2023, bahwa Haul Gus Dur menjadi bagian dari kreativitas, budaya, dan gagasan yang dipikirkan Presiden ke-4 Indonesia, dan tidak hanya menjadi upacara peringatan kematian seseorang. Akan tetapi harus menjadi peristiwa budaya.
Baca Juga: Haul Gus Dur ke-14 : Etika Cara Terbaik Menjaga Harkat dan Martabat Bangsa
Baca Juga: Jadwal Sholat Kuningan Hari Ini, Minggu 17 Desember 2023: Subuh hingga Isya
Secara umum, ia menyatakan bahwa Grup Shalawat Bil Musthofa dari Pondok Krapyak Yogyakarta akan memulai Haul Gus Dur dengan pembacaan selawat dan mahallul qiyam.
Ustadz H Rif'at Aby Syahid dari Ponpes Al Falah Cicalengka, Bandung, akan membacakan Al Quran dan Kiai Haji Husein Muhammad, ulama intelektual dari Cirebon, akan membacakan tahlil dan doa.
Baca Juga: Kisah Sukses Konservasi Masyarakat Hukum Adat yang Perlu Dipetik, Dipelajari Hingga Diwariskan
Selain itu, seniman akan hadir di Haul Gus Dur, termasuk Band Lorjhu' dari Madura, Ria Pasar Kemis, dan Yati Pesek, yang akan menampilkan komedi tunggal bersama Abioso Grup, trio komedi santri.
Sesuai dengan model demokrasi Gus Dur, filsuf dan astronom dari STF Driyakarya Karlina Supelli akan menyampaikan orasi tentang substansi dan jalan demokrasi ideal.