Kesehatan Mental, Anjuran Dokter Jangan Anggap Perkataan Orang Lain dalam Mengukur Kebahagiaan

- 29 April 2024, 14:30 WIB
Kesehatan Mental, Anjuran Dokter Jangan Anggap Perkataan Orang Lain dalam Mengukur Kebahagiaan.* (Foto ilustrasi Kesehatan Mental)
Kesehatan Mental, Anjuran Dokter Jangan Anggap Perkataan Orang Lain dalam Mengukur Kebahagiaan.* (Foto ilustrasi Kesehatan Mental) /PR Kuningan/Enrique Meseguer dari Pixabay

PR KUNINGAN — Dokter kesehatan jiwa menyarankan untuk mencapai kesehatan mental dianjurkan melepaskan diri dari kebiasaan menilai kebahagiaan berdasarkan persepsi orang lain.

Hal ini terungkap ketiak Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengundang dr. Zulvia Oktanida Syarif, dokter spesialis jiwa dari RSUD Tarakan Jakarta, dan dr. Yenny Sinambela, dokter spesialis jiwa dari Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit Jakarta, untuk berbicara tentang "Bahagia Tanpa Syarat" dalam seminar edukasi kepada masyarakat yang diadakan Minggu, 28 April 2024, di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Dokter kesehatan jiwa tersebut setuju bahwa tekanan untuk mencapai tingkat kebahagiaan yang diinginkan orang lain adalah salah satu sumber penghalang kebahagiaan.

Misalnya, seseorang harus menikah pada usia tertentu, bekerja pada usia tertentu, dan hamil pada usia tertentu. dr. Zulvia, juga dikenal sebagai dr. Vivi, berkata, "Jadi banyak standar sosial yang menjadi tekanan atau tekanan, dan itu akan menghambat orang untuk bahagia."

Baca Juga: Gempa Pangandaran Hari ini Ternyata Akibat Subduksi Lempeng Indonesia Australia Menujam ke Eurasia

dr. Yenny menambahkan bahwa ukuran kebahagiaan setiap orang tentu berbeda. Karena setiap manusia memiliki karakteristik unik yang dapat dianggap sebagai kelebihan dan kekurangan.

Ketika kita menghadapi hal-hal yang di luar ekspektasi tertentu, masalah muncul. dr. Yenny mengatakan bahwa untuk merasa bahagia, seseorang harus belajar untuk menerima fakta bahwa dia unik sehingga mereka dapat melihat aspek positifnya daripada hanya fokus pada aspek negatifnya.

Di era internet seperti saat ini, sangat mudah untuk menetapkan standar kebahagiaan sebagai ekspektasi, sehingga banyak hambatan yang menghalangi seseorang dari menjadi bahagia.

Baca Juga: Ditemukan Kuburan Massal di RS Al-Shifa, Arab Desak Adanya Investigasi Internasional Bongkar Kejahatan Israel

Halaman:

Editor: Erix Exvrayanto

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x