Network
PR KUNINGAN — Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menjadi sorotan pasca disebut-sebut telah menyodorkan sang putra Kaesang Pangarep yang juga Ketum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada ajang Pilgub DKI Jakarta kepada para parpol.
Tuduhan bahwa Jokowi ‘Cawe-Cawe’ pada ajang Pilgub DKI Jakarta dengan menyodorkan nama Kaesang Pangarep kepada sejumlah parpol, dilontarkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Abe Bakar Habsyi.
Adanya pernyataan itu hingga menyebut Jokowi cawe-cawe pada Pilgub DKI Jakarta, mendapat tanggapan dari beragam pihak, tak terkecuali dari pihak Istana.
Melalui Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin pun membantah bahwa Presiden Jokowi ikut campur alias cawe-cawe pada Pilgub DKI dengan menginginkan sang putra untuk mencalonkan diri.
Baca Juga: Aduh! Harga MinyakKita Dipastikan Naik, Kini jadi Rp15.700 Per Liter
Secara keras, Ali Mochtar Ngabalin meminta PKS untuk mengecek informasi secara benar dan tak hanya menyebarkan fitnah.
“Waktunya sudah selesai orang menyebarkan desas-desus, isu-isu yang terkait dengan mendiskreditkan Mas Kaesang. Soal urusan politik nanti orang bisa jadi gubernur atau tidak, calon atau tidak, itu hak demokrasi siapa saja,” tegas Ngabalin, Jumat, 28 Juni 2024.
Ngabalin menegaskan, Presiden Jokowi tidak pernah menawarkan nama Kaesang Pangarep kepada partai politik mana pun, untuk diunggulkan pada Pilkada 2024.
“Kalau ada orang yang mau menawarkan Mas Kaesang monggo. Setiap orang punya hak untuk berdemokrasi, jangakan Mas Kaesang, semua (orang) punya hak yang sama. Kalau ada yang merasa bahwa dia layak kemudian untuk jadi calon gubernur apakah karena dia anak presiden kemudian itu jadi petimbangan, apakah itu salah? Kan tidak,” tegasnya.
