PR KUNINGAN — Sorotan tajam dan kecaman terus mengarah para Israel penjajah Palestina yang terus melancarkan serangan dan menewaskan jutaan warga yang berada di wilayah Jalur Gaza.
Terbaru, Peseriktatan Bangsa-Bangsa (PBB) terlah bersikap dengan memasukkan Israel kedalam daftar hitam sebagai negara dan organisasi yang sangat berbahaya untuk anak-anak di wilayah konflik.
Kabar soal Israel masuk kedalam daftar hitam, diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Antonio mengatakan, keputusan memasukkan Israel kedalam daftar hitam sebagai negara bebahaya oleh PBB juga telah disampaikan ke pihak militer penjajah di Amerika Serikat, Mayor Jenderal Hidai Zilberman.
Rencananya, daftar hitam oleh PBB terhadap negara-negara salah satunya Israel bakal dirilis pada pekan depan atau di tanggal 26 Juni 2024 mendatang.
Beberapa waktu lalu, sejumlah negara seperti Afganistan, Mali, Myanmar, Somalia, Suda, Yaman dan Suriah, serta beberapa organisasi teroris yakni Al Qaida, ISIS, Al Shabaab dan Bokor Haram, juga masuk daftar hitam oleh PBB.
Dikutip dari Antara, Israel sebelumnya disebut-sebut khawatir akan atas wacana keputusan untuk memasukan negara penjajah itu kedalam daftar hitam oleh pihak PBB.
Israel khawatir, apabila masuk kedalam daftar hitam oleh PBB dapat menciptakan adanya embargo senjata. Bahkan konsekuensi buruk lainnya adalah citra yang semakin buruk terhadap negara penjajah Palestina di komunitas internasional.
Pihak perwakilan khusus PBB untuk Anak dan Konflik Bersenjata Virginia Gamba disebut-sebut telah merangkum peristiwa Tahun 2023, termasuk jumlah anak-anak yang menjadi korban jiwa akibat agresi militer Israel ke Jaluar Gaza.
Adapun yang menjadi isi laporan tersebut berasal dari informasi PBB dan sumber lokal. Nantinya, pencantuman jumlah dalam laporan itu bakal menjadikan jumlah terperinci atas entitas tersebut.
Perwakilan khusus PBB akan membuat laporan spesifik terkait Israel dan nantinya akan disampaikan kepada Dewan Keamanan PBB.
Namun, dalam laporan itu tidak disebut secara rinci apakah Israel atau militer Israel dan hanya menyebutkan ‘Pasukan Keamanan Israel’.***