Network
PR KUNINGAN — Kementerian Sosial (Kemensos)tawarkan trobosan terbaru yang ramah lingkungan lewat peluncuran kompor inovasi dengan bahan bakar limbah sawit pada Rabu 28 Februari 2024.
Terobosan terbaru Kemensos, kompor ramah lingkungan tersebut diluncurkan sebagai solusi dalam mengatasi mahalnya harga gas elpiji yang dinilai tinggi di Desa Seuneubok Simpang, Darul Aman, Aceh Timur.
Berdasarkan rilis berita dari Kemensos pada Kamis, Menteri Sosial Tri Rismaharini menyatakan bahwa penduduk desa sebelumnya mengeluh tentang kesulitan mendapatkan gas elpiji tiga kilogram, jiakapun tersedia harganya dinilai mahal.
Baca Juga: Ketua KPU Divonis Pelanggaran Kode Etik Lagi, Kali ini Gara-gara Masalah Rekrutmen Anggota KPU
Setelah mengetahui hal ini, Mensos kemudian membentuk kelompok dan bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB), untuk mengatasi pemasalahan yang dialami oleh masyarakat Desa Seuneubok Simpang.
Setelah tim Kemensos dan IPB tiba di lokasi, mereka segera memutuskan untuk menggunakan limbah buah sawit sebagai bahan bakar, terutama yang sudah membusuk, yang tersedia di desa. Kompor ini dirancang oleh IPB.
"Dari pada terbuang, limbah sawit lebih baik digunakan untuk bahan bakar. Dan karena desainnya sederhana, bisa dibuat di sini sehingga berhasil menggerakkan perekonomian masyarakat desa," ungkap Mensos Risma.
Baca Juga: Peneliti Sebut Dampak Vape Bisa Meningkatkan Kerentanan Pada Covid-19, Pengguna Harap Berhati-hati!
Sementara itu, Ketua Forum Keserasian Sosial (FKS) Desa Seuneubok Simpang Kafriyadi menyatakan bahwa kompor inovatif telah diuji sejak September 2023 dan hasilnya sangat memuaskan.
