Namun, Pimpinan Pusat Muhammadiyah, berdasarkan standar Wujudul Hilal, menetapkan bahwa awal Ramadhan akan dimulai pada Senin, 11 Maret.
Baca Juga: Niat Mandi Puasa Ramadhan, Sunah Atau Wajib, Simak Ini Berikut Tata Cara Mandi Keramas Sebelum Puasa
Menag mengajak umat Islam untuk memanfaatkan Ramadhan sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri, memperbanyak ibadah, dan kembali bersatu setelah konflik politik berakhir.
"Perjuangan politik telah berlalu, mari kita berjuang untuk meraih fitri," ungkap Gus Yaqut.
Sementara, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Abdullah Zaidi, mengajak semua pihak untuk menghormati satu sama lain atas perbedaan tentang kapan Ramadhan dimulai. Masyarakat harus memperkuat persaudaraan dan persatuan daripada memperburuk masalah ini.
“Yang terpenting adalah meningkatkan kesalehan kita, dengan kepedulian sosial kita kepada saudara-saudara kita yang memerlukan bantuan kita," seru Abdullah.
Baca Juga: Yuk Cek Disini: Link Download Jadwal Lengkap Imsakiyah Puasa Ramadhan 2024
Kemudian, Ketua Komisi VIII RI, Ashabul Kahfi, mengatakan bahwa perbedaan dalam penentuan awal Ramadhan menunjukkan kekayaan dan dinamika dalam pemahaman ilmu falak dan teknik hisab yang digunakan.
"Sidang isbat adalah momen penting bagi kita untuk bersama-sama menentukan awal bulan Ramadhan. Ini waktu di mana kita harus memperhatikan perbedaan pendapat yang ada sambil mempertahankan semangat persatuan dan persaudaraan," katanya.
Menurutnya, Ramadhan bukan hanya tentang menentukan hari, tetapi tentang mempersiapkan diri untuk bulan yang penuh berkah yang memungkinkan seseorang untuk meningkatkan takwa, kesabaran, dan keikhlasan mereka.