PR KUNINGAN — Presiden Republik Indonesia H. Joko Widodo (Jokowi) memeperingatkan para pejabat pemerintah pusat sampai pemerintah daerah agar tidak menggunakan pendapatan negara yang telah susah payah dikumpulkan, untuk pengadaan atau belanja barang impor.
“Jangan sampai uang, pendapatan yang kita kumpulkan dari pajak, retribusi, dari PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak), dari royalti, dari deviden di BUMN, dari bea ekspor, dari PPN, PPh (pajak penghasilan) badan, PPh karyawan dikumpulkan, sangat sulit mengumpulkan itu menjadi APBN menjadi APBD, kemudian kita belanjanya barang impor,” kata Jokowi saat berpidato dalam Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Korpri, Jakarta, Selasa 3 Oktober 2023.
Baca Juga: Whoosh Gratis euy! Mau Coba Kereta Cepat Jakarta Bandung atau KCJB, yuk ah Mumpung Gratis
Presiden meminta prioritas belanja produk dalam negeri dilakukan di semua unsur dinas. Hal itu karena jika jajaran pemerintah masih mengutamakan produk impor, maka belanja negara tidak dapat memberikan faktor pemacu kegiatan ekonomi masyarakat terutama sektor UMKM.
“Tidak memiliki trigger ekonomi terhadap produk-produk yang dihasilkan UMKM, perusahaan-perusahaan di dalam negeri, malah memberikan trigger ekonomi kepada negara lain. Apakah bener seperti ini? Ini saya ingatkan,” ujar Jokowi.
Baca Juga: Amerika Serikat Kena Kritik Gara-gara Kirim Bantuan Militer Bagi Ukraina dalam Perang Melawan Rusia
Presiden mengaku sedih jika pendapatan negara yang dikumpulkan di APBN dan APBD, serta penyertaan modal ke BUMN, digunakan untuk membeli barang impor.
“Gak bener, mengumpulkan (pendapatan negara) sangat sulit, belanjanya yang menikmati mereka (perusahaan asing). Sedih saya,” kata dia.