PR KUNINGAN — Persaingan di industri otomotif kian ketat, tentunya memberikan dampak terhadap perusahaan kendaraan pabrikan eropa. Hal tersebut salah satunya yang kini dirasakan oleh Toyota Motor Corp.
Pihak Toyota mengklaim bahwa saat ini jumlah produksi globalnya menurun pada bulan Mei hingga 4,1 persen dari tahun sebelumnya dan kini menjadi hanya 812.191 kendaraan yang diproduksinya.
Bahkan, penurunan produksi kendaraan Toyota sudah terjadi selama empat bulan berturut-turut akibat persaingan harga yang ketat dengan beragam jenis kendaraan dari China.
Tecatat, penurunan produksi diluar Jepang menyentuh angka 7,0 persen menjadi 556.877, sementara produksi di China juga angjlok 21,7 persen, buntut perang harga yang hingga kini masih berlangsung.
Tak hanya di China, penurunan juga anjlok pada produksi Toyota di Eropa hingga 5,3 persen. Hal tersebut ddiperparah dengan hari kerja yang lebih sedikit di negara Prancis, sementara untuk di Amerika Utara mengalami kenaikan tipis 0,8 persen.
“Di Jepang, produksi tumbuh 2,8 persen menjadi 255.314 unit meskipun ada penghentian produksi Prius yang diberlakukan sejak April. Meski produksi tumbuh, penjualan di Jepang turun 12,7 persen menjadi 102.071 mobil,” tulis Toyota dikutip dari Antara.
Meski begitu, ternyata ada kenaikan penjualan global naik tipis 0,3 persen menjadi 840.681 kendaraan dan rekor untuk perjualan kendaraan di Jepang pada bulan Mei menembus 738.610 unit, atau naik 2,4 persen.