Epik House of the Dragon, George R.R. Martin Kuak Sang Naga

- 21 Juni 2022, 18:20 WIB
Spoiler 6 Karakter Prekuel Game of Thrones, House of the Dragon: Fokus ke Keluarga Targaryen?
Spoiler 6 Karakter Prekuel Game of Thrones, House of the Dragon: Fokus ke Keluarga Targaryen? /Instagram @houseofthedragonhbo

KUNINGANTALK - Epik adalah cerita dramatis bermuatan legenda seseorang yang heroik, berbalur mitos, sejarah, atau agama. 

Epik bisa dihamparkan pada berbagai ragam karya sastra dalam performa teatrikal, puisi, syair, novel, hingga cerpen.

Epik House of the Dragon menampilkan kisah heroik yang terjadi dalam klan Targaryen, terutama peran naga.

George R.R. Martin penulis novel Fire & Blood (2018) kemudian ungkap histori keluarga House Targaryen.

Baca Juga: Jelang Perayaan Idul Adha Polres Majalengka Lakukan Ini Kepada Pedagang di Majalengka

Pemilik nama lengkap George Raymond Richard Martin menulis novel tersebut tentang 300 tahun sebelum Game of Thrones.

Berbeda dengan yang akan ditayangkan dalam HBO Original Series yang mematok 200 tahun sebelum epik Game of Thrones.

Sampul depan novel Fire & Blood tertulis “300 tahun sebelum Game of Thrones, Para Naga Memerintah Westeros.”

Dilangsir dari HBO. com, menginformasikan, “House of the Dragon mengambil latar 200 tahun sebelum peristiwa Game of Thrones, menceritakan kisah House Targaryen.”

Kita abaikan dulu perbedaan ‘setting’ tahun yang berbeda seabad antara novel dan serial yang difilmkan HBO.

Baca Juga: Kabar Buruk Bagi Persib Dua Pemain Andalan Alami Cedera, Mau Tahu Simak di Sini

Alasan perbedaan itu akan diungkap secara khusus, tentang apa saja yang dilewatkan dalam alur seabad tersebut.

Akun George RR Martin, @GRRMspeaking, 12 Mei 2022 membuka awal epik itu dari Rhaenyra.

“Princess Rhaenyra Targaryen di eluk-elukkan sebagai Realm's Delight ketika masih muda dan kemudian berjuluk the Half-Year Queen…”

Martin memberikan informasi pelengkap, “… ia adalah putri pertama King Viserys I Targaryen.”

Ketika dikenal sebagai Realm's Delight, pada usia delapan tahun telah diangkat menjadi pewaris ayahnya.

King Viserys I Targaryen berharap sang Putri menjadi ratu pertama yang memerintah Westeros.

Inilah epik pertama tentang bagaimana perempuan berkemampuan tinggi dan dipercaya menjadi ratu.

Kuasa para lelaki di Westeros, tunduk di bawah putri tunggal mendiang Queen Aemma of House Arryn.

Epik terunggul dari sang ratu yang membuat semua lelaki bergidik melihatnya, karena ia seorang ‘Dragonrider’.

‘Dragonrider’ atau ‘Sang Penunggang Naga’, julukan yang membuat ngeri siapapun ketika melihat ada bayangan sayap menyibak awan.

Ketika Martin menyebut penguasa Westeros sebagai naga atau para naga, karena begitu kuatnya peran naga menjaga stabilitas politik.

Baca Juga: Mantan Bupati Kuningan H Aang Hamid Suganda Dimakamkan di Samping Pusara Istrinya

Jadi bukan hanya sebagai ‘Dragon Rider’, bahkan di saat bersamaan Rhaenyra merepsentasikan sosoknya sebagai naga itu sendiri.

Bisa juga antara ‘Dragonrider’ dan ‘dragon’memiliki satu ikatan batin yang erat.

Bila sang pengendara ‘Dragon Rider’ mengalami ketakutan, maka naga bisa merasakannnya.

Keterbelahan pribadi seperti ini juga bisa dilihat pada sosok Daenerys Targaryen

Begitu juga ketika Drogon,naganya dikerangkeng, Daenerys mengalami kesedihan dan menangis terisak.

Daenerys menyayangi Drogon dan dua naga lainnya Rhaegar dan Viserion, seperti kasih ibu kepada anaknya.

Mungkin itu bagian dari emosi mendalam Daenerys kehilangan bayinya yang meninggal sejak kecil.

Tanpa naga dan kobaran api dari mulutnya, Daenerys bukan siapa-siapa.

Demikian pula nenek buyutnya,Rhaenyra, tidak mungkin berkuasa di Westeros, tanpa diimbangi kekuatan dahsyat yang tersembunyi di awan.

Syrax demikian nama naga milik Rhaenyra tersebut, diperlihatkan terbang dalam official teaser trailer akun Youtube @HBO Max pada durasi 0.19/1.43.

Naga tersebut berkulit kuning, tetapi dalam teaser trailer tidak terlihat dengan baik pewarnaannya.

Apapun itu epik utama kuasa dua ratu dalam Game of Thrones dan House of the Dragon berpusat pada semburan api Drogon dan Syrax.

Tidak pernah ada seorang pun lelaki yang berani menghadapi sang naga di Westeros dan King’s Landing, meski hanya beberapa jenak.

Sebab beberapa jenak kemudian seluruh tubuhnya berubah jadi abu. Jarang tersisa potongan tulang yang masih membara.***

Baca Juga: Beri Pelatihan ke Siswa SMA Tentang Jurnalistik, PWI Indramayu Gelar Jurnalistik Goes To School ke SMA N 1 Sli

Editor: Rian S. Putra

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah