PR KUNINGAN — Pasca bencana longsor, akses jalan pada jalur Kuningan menuju arah Majalengka dan Ciamis, sudah dibuka kembali. Akan tetapi, belum 100 persen normal, dengan menerapkan sistem buka tutup.
Berdasar keterangan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Majalengka, Jawa Barat, menerapkan sistem buka tutup di jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Majalengka ke Kuningan juga ke Ciamis.
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa pengendara dapat melintasi jalan tersebut dengan aman setelah jalur tersebut telah dibersihkan dari material longsor.
“Jalan nasional di kawasan Cikijing telah resmi dibuka kembali sejak Senin, 11 Maret 2024 sore. Namun, lalu lintas masih menerapkan sistem buka tutup,” Kata Kepala Satlantas Polres Majalengka AKP Mochammad Ali, Rabu 13 Maret 2024.
Kasatlantas Polres Majalengka mengatakan, sistem buka tutup itu dibuat untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Ini disebabkan oleh fakta bahwa jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Kuningan ke Majalengka dan Ciamis terus-menerus masih rentan terhadap longsor.
Hasil uji coba, katanya, menunjukkan bahwa tanah di sekitar jalur penghubung ini cukup labil dan dapat longsor jika hujan deras.
Oleh karena itu, demi keselamatan pengendara dan situasional, pihaknya memberlakukan sistem buka tutup.
"Hasil uji coba kemarin sudah dapat diterima. Namun, kami memutuskan untuk buka tutup jalur," ungkapnya.
Baca Juga: Ayu Ting Ting, Komeng hingga Lesti Kejora Dibikin Puas dengan Hadirnya Garansi Tepat Waktu di Shopee
Bila dalam kondisi cerah, jalur akan dibuka sehingga pengendara dapat melintasinya dengan aman. Namun, jika hujan deras, jalan akan ditutup dan pengendara harus mencari jalan lain.
Sebagai alternatif, kata Kasatlantas Polres Majalengka, ada jalan melalui Desa Gunungmanik Majalengka dan jalan Cidulang-Cipulus menuju Gunung Sirah Kabupaten Kuningan.
"Jadi, sistem ini bersifat situasional. Kami melihat perkembangan cuaca di lapangan mengingat jalurnya masih rawan longsor," terangnya.
Jalan penghubung yang melintasi Kecamatan Cikijing itu hanya boleh dilewati kendaraan roda dua. Mobil minibus atau mobil berukuran besar belum boleh melewatinya. Dikarenakan, faktor keamanan menjadi pertimbangan utama. Kendaraan bertonase besar dapat melewati jalur alternatif.
“Kondisi tanah yang tidak stabil dan rentan longsor, agar pengendara untuk selalu berhati-hati dan berhati-hati,” imbau Ali.
Kuningan - Majalengka Longsor
Diberitakan sebelumnya, bencana melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, pada Selasa 5 Maret 2024, setelah hujan lebat intensitas tinggi disertai angin kencang, mengguyur sejak siang hingga malam di sana hari itu.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan melaporkan dalam grup pesan jejaring WhatsApp (WA), bahwa Selasa, 5 Maret 2024, terjadi bencana longsor, pohon besar tumbang, hingga banjir, menimpa sejumlah wilayah.
Insiden tanah longsor terjadi di Dusun Ciawitali Desa Cimenga, Kecamatan Darma, di mana longsorannya menimbun rumah warga milik Endi (40 tahun), pun meruntuhi sebuah mobil di ruang garasinya.
Dari laporan BPBD Kuningan, kejadian tanah longsor tesebut terjadi malam hari sekitar pukul 19.00 WIB. Pihaknya menyampaikan, menerima laporan pukul 19.40 WIB, lalu tim petugas BPBD langsung menuju TKP, melakukan penanggulangan.
Adapun bencana yang memutus akses jalan penghubung Kabupaten Kuningan arah Kabupaten Ciamis, disebabkan terjadinya longsor di Desa Cingambul, Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka.
Berdasar informasi yang dihimpun dari laporan BPBD Majalengka, bencana tanah longsor di Kabupaten Majalengka juga terjadi di Desa Bantarujeg dan Lemahsugih—arah menuju Wado, Kabupaten Sumedang.
Pun, longsor terjadi di Desa Malausma dan Banjaran, arah menuju Cigasong atau Majalengka kota.
Bencana banjir juga melanda wilayah Kecamatan Jatiwangi, Dawuan, Kasokandel, Panyingkiran dan Kadipaten, di Kabupaten Majalengka.***