Lestarikan Warisan Orang Tua, Tiga Remaja Putri Ini Sebagai Simbol Festival Apem Digelar di Majalengka

- 19 September 2022, 19:05 WIB
Tiga Remaja Putri Ini Sebagai Simbol, Festival Apem/KUNINGAN TALK
Tiga Remaja Putri Ini Sebagai Simbol, Festival Apem/KUNINGAN TALK /

KUNINGAN TALK- Bulan Safar merupakan bulan kedua dan Rabiul awal bulan ketiga pada kalender Hijriyah. Di Kabupaten Majalengka. Bulan kedua dalam tahun Hijriah ini, kerap diidentikkan dengan pembuatan Apem, kue ciri khas bulan Safar yang terbuat dari tepung beras.

Sejumlah persiapan kini dilakukan oleh warga Desa Bantawaru, Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka, Jawa Barat ini menjelang pelaksanaan festival Apem itu. Doa Apem adalah salah satu rangkaian menjelang digelarnya festival pada 2022.

“Festival Apem sendiri akan digelar pada 25 September, pekan depan. Namun, sebelum hari H kami awali dengan doa bersama, yang kami sebut Doa Apem ,” kata salah seorang Panitia, Salma saat ditemui awak media Senin 19 September 2022.

Baca Juga: Sebagai Simbol Kebhinekaan dan Persatuan, Ridwan Kamil Serahkan Air dan Tanah 27 Kabupaten/ Kota Dukung IKN

Menurut Salma, dalam doa Apem itu yang akan digelar biasanya masyarakat setempat mengisinya dengan beberapa peragaan.

Diawali dengan dengan peragaan tiga remaja putri membawa bahan-bahan Apem yakni, Beras, Gula Merah, Gula Batu, dan Kelapa, Doa Apem dilanjutkan dengan tahlil bersama.

“Tiga remaja itu sebagai simbol, anak-anak muda juga perlu mengetahui bagaimana dan apa sih apem itu dengan menggunakan alat tradisional untuk mendinginkan nasi, bisa diartikan bahwa kami punya tanggung jawab untuk melestarikan warisan orang tua,” ujarnya.

Baca Juga: Berikut Makna dan Sejarah Ogoh - Ogoh, Si Patung Seram Yang Jadi Simbol Perayaan Hari Raya Nyepi di Bali

“Doa Apem sendiri, secara garis besar meminta keselamatan dan keberkahan, baik dalam event maupun sepanjang hidup,” sambung dia.

Halaman:

Editor: Sihabudin

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x