Malam Refleksi Perundingan Linggajati ke-77 Sekaligus Peringatan Hari Angklung Sedunia

- 12 November 2023, 10:09 WIB
Bupati Kuningan H. Acep Purnama (kanan) memberikan potongan tumpeng kepada Kepala Disporapar Kabupaten Kuningan Elon Carlan (kiri) sebagai apresiasi positif telah menginisiasi penyelenggaraan Malam Refleksi Perundingan Linggajati ke-77 Sekaligus Peringatan Hari Angklung Sedunia, Sabtu (11/11?2023).*
Bupati Kuningan H. Acep Purnama (kanan) memberikan potongan tumpeng kepada Kepala Disporapar Kabupaten Kuningan Elon Carlan (kiri) sebagai apresiasi positif telah menginisiasi penyelenggaraan Malam Refleksi Perundingan Linggajati ke-77 Sekaligus Peringatan Hari Angklung Sedunia, Sabtu (11/11?2023).* /Erix Exvrayanto

PR KUNINGAN — Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Kuningan bekerjasama dengan Pemerintah Kecamatan Cilimus menggelar “Malam Refleksi Perundingan Linggajati ke-77” sekaligus “Peringatan Hari Angklung se-Dunia”.

Acara bertempat di Gedung Auditorium Linggajati, Kecamatan Cilimus, Sabtu malam Minggu, 11 November 2023.

Giat ini sebagai refleksi terhadap peristiwa bersejarah ‘Perundingan Linggajati’ yang terjadi antara Indonesia dengan Belanda pada 10 hingga 13 November 1946.

Baca Juga: Perempuan Buronan Kuningan Ini Diduga Menggarong Uang Negara Rp720 Juta, Ditangkap Kejari di Tasikmalaya

Dimana hasil dari Perundingan Linggajati menghasilkan sebuah “perjanjian” yang garis besarnya untuk mengakui secara de fakto wilayang Jawa, Madura, dan Sumatera sebagai bagian Negara Indonesia, hingga usulan pembentukan Negara Indonesia Serikat.

Sementara itu, pada tanggal 16 November 2010, UNESCO menetapkan Angklung sebagai Warisan Budaya Asli Indonesia, yang berasal dari Jawa Barat.

Ketua Pelaksana, Cece Hendra Krissianto, S.STP., M.Si., melaporkan, kegiatan malam ini adalah kesempatan untuk merefleksikan kembali peristiwa bersejarah Republik Indonesia di Kabupaten Kuningan.

Baca Juga: Shalat Ghaib untuk Palestina di Masjid Agung Syiarul Islam Kuningan

Kendati kegiatan ini dilakukan secara sederhana, harapannya tetap sama untuk mengingat perjuangan pendahulunya. “Adapun peringatan Hari Angklung dimaksudkan karena pada saat Perundingan Linggarjati Angklung menjadi media Diplomasi Indonesia-Belanda untuk mencairkan suasana pada saat alotnya Perundingan pada saat itu,” kata Camat Cilimus ini.

Halaman:

Editor: Erix Exvrayanto

Sumber: Liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x