Pesan Bajik Sutiragen Istri Semar di Pagelaran Wayang Hari Ibu IKIAD DPRD Kuningan : Berlomba Bukan Bertanding

- 28 Desember 2023, 11:27 WIB
Ki Dalang Aan Anjasmara dalam Pegelaran Wayang Golek ‘Pusaka Arya Kamuning’ di panggung ruang sidang paripurna DPRD Kuningan pada peringatan Hari Ibu ke-95 yang digelar Ikatan Keluarga Istri dan Anggota Dewan (IKIAD) DPRD Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Kamis 27 Desember 2023.*
Ki Dalang Aan Anjasmara dalam Pegelaran Wayang Golek ‘Pusaka Arya Kamuning’ di panggung ruang sidang paripurna DPRD Kuningan pada peringatan Hari Ibu ke-95 yang digelar Ikatan Keluarga Istri dan Anggota Dewan (IKIAD) DPRD Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Kamis 27 Desember 2023.* /Pikiran Rakyat Kuningan / Erix Exvrayanto

PR KUNINGAN — Sebuah pesan disiratkan Ki Dalang Aan Anjasmara dalam Pegelaran Wayang Golek ‘Pusaka Arya Kamuning’ di panggung ruang sidang paripurna DPRD Kuningan pada peringatan Hari Ibu ke-95 yang digelar Ikatan Keluarga Istri dan Anggota Dewan (IKIAD) DPRD Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Kamis 27 Desember 2023.

Ki Dalang Aan Anjasmara dalam pagelaran wayang golek patet singkat diiringi laras dari waditra yang berpadu dengan instrument modern, kendati pentas sekitar satu jaman saja, mampu membawakan lakon yang mengisyaratkan pesan mendalam tentang pentingnya seorang perempuan dalam sebuah perkumpulan.

Baca Juga: Pemkab Kuningan Tinjau Gereja Memastikan Keamanan Misa Natal 2023

Bahwasannya, keluarga adalah perkumpulan kecil tapi bisa dijadikan pelajaran berharga. Bagaimana seorang perempuan bisa memerankan diri sebagai istri, sebagai ibu, dan sebagai guru dalam rumah tangga.

Tokoh-tokoh Punakawan yang ditampilkan adalah Semar, Sutiragen (istri Semar), Cepot, Dawala, dan pasukan Denawa dari negeri lain.

Baca Juga: Wilayah Kuningan Bakal Hujan Sepanjang Hari? Cek Segera Prakiraan Cuaca Hari Ini, Kamis 28 Desember 2023

Adapun interprestasi dari lakon tersebut menerangkan sosok ibu derajatnya tiga tingkat dibandingkan ayah—ibu telah mengandung dengan susah payah dan bertambah payah.

Dan, di zaman sekarang dimana peradaban telah berubah, dimana kaum perempuan pun dapat duduk pada kursi kepemimpinan birokrat maupun korporat. Pesan Ki Dalang mengisyaratkan dalam lakon wayang golek tersebut agar perempuan mampu berlomba dalam kebaikan, bukan bertanding dalam kebaikan. Karena seyogyanya bertanding akan ada saling jegal. Tapi kalau berlomba kembali pada persiapan masing-masing individu.

Baca Juga: Rekomendasi Tempat Wisata Pemandian Air Panas di Kuningan, Jawa Barat: Dipercaya Mujarab untuk Pengobatan!

Halaman:

Editor: Erix Exvrayanto

Sumber: Liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah