Laskar Macan Ali Nuswantara Gelar Pertunjukan Wayang Jimat Layang Kalimasada, Bagaimana Alur Ceritanya

- 27 Februari 2022, 11:22 WIB
Laskar Macan Ali Nuswantara menggelar pertunjukan wayang kulit di Gedung Negara Jalan Siliwangi Kota Cirebon, Sabtu 26 Februari 2022 malam.
Laskar Macan Ali Nuswantara menggelar pertunjukan wayang kulit di Gedung Negara Jalan Siliwangi Kota Cirebon, Sabtu 26 Februari 2022 malam. /Arif Rohidin/


KUNINGANTALK- Di era globalisasi kebudayaan menjadi barang yang langka sehingga harus dipertahankan keberadaannya.
Dalam menjaga hal tersebut Laskar Macan Ali Nuswantara menggelar pertunjukan wayang kulit di Gedung Negara Jalan Siliwangi Kota Cirebon, Sabtu 26 Februari 2022 malam.
Pagelaran wayang kulit dengan Judul “Cungkring Takon Bedare Jimat Layang Kalimasada” dengan dalang Anom Wisnu Lanjaya dari Gegesik kabupaten Cirebon.
Sebagian pendapat mengatakan bahwa istilah Kalimasada berasal dari kata Kalimat Syahadat, yaitu sebuah kalimat utama dalam agama Islam.
Kalimat tersebut berisi pengakuan tentang adanya Tuhan yang tunggal, serta Nabi Muhammad sebagai utusan-Nya.

Baca Juga: Jadwal dan Harga Tiket KRL Commuter Line Bekasi ke Jakarta Kota Siang Hari, Minggu 27 Februari 2022
Menurut pendapat tersebut, istilah Kalimasada diciptakan oleh Sunan Kalijaga, salah seorang penyebar agama Islam di Pulau Jawa pada abad ke-16.
Konon, Sunan Kalijaga menggunakan wayang kulit sebagai media dakwah, antara lain ia memasukkan istilah kalimat Syahadat ke dalam dunia pewayangan.
Karena saat ini Kota Cirebon masih level 4 jumlah penonton sangat dibatasi dengan menggunakan protocol kesehatan namun penonton dapat menikmati live streaming Youtube.
Pagelaran wayang kulit dengan Judul Cungkring Takon Bedare Jimat Layang Kalimasada dengan Dalang Anom Sisnu Lanjaya dari Gegesik Kabupaten Cirebon dengan.
 Baca Juga: Jadwal Samsat Keliling Kabupaten Kuningan Hari Ini Minggu 27 Februari 2022, Cek Syarat dan Lokasi  
Panglima Tinggi Macan Ali, Prabu Diaz yang juga Ketua Penyelenggara mengatakan bahwa pagelaran wayang kulit ini wujud kepedulian masyarakat terhadap kebudayaan Negara Indonesia.
“Jika bukan kita yang menjaga siapa lagi. Karena wayang adalah kebudayaan atau media yang digunakan para Wali dalam mensyiarkan agama Islam dan di dalamnya banyak mengajarkan arti kehidupan hakiki," ungkap Prabu Diaz.
Baca Juga: Atasi Sampah Sepanjang Pesisir Kota Cirebon, Hal Ini Dilakukan Dinas Lingkungan Hidup
Prabu Diaz menambahkan bahwa Pagelaran ini untuk menjelaskan kepada orang yang tidak paham akan pewayangan dan mengatakan bahwa wayang haram.
“Tentu itu tidak benar wayang banyak memberikan manfaat karena mengandung unsur edukasi yang justru baik buat kita,” kata Prabu Diaz.
Sementara itu Sekertaris Dinas Pendidikan Kota Cirebon Elang Tomy  yang juga hadir dalam pertunjukan ini mengatakan bahwa wayang harus dipertahankan sebagai kebudayaan yang ada di Indonesia.
“Wayang harus dilestarikan oleh generasi muda. Kami memperjuangkan agar wayang menjadi pendidikan ekstra kulikuler dari TK hingga Perguruan Tinggi,” tandasnya.***

Editor: Arif Rohidin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah