Dr. Shobha mengatakan bahwa kondisi neurologis seperti migrain dan epilepsi dapat memburuk, dan kekurangan tidur dalam jangka panjang juga dapat berdampak pada kesehatan fisik.
Menurutnya, individu tersebut rentan terhadap penyakit radang neurologis dan sistemik yang terus menerus, yang dapat menyebabkan hipertensi, diabetes, dan dislipidemia.
Baca Juga: Geledah Rumah Mentan Syahrul Yasi Limpo, KPK Sita Uang Tunai Puluhan Miliar
Shobha menjelaskan bahwa pola tidur yang berubah dapat menyebabkan kecanduan dan penyalahgunaan zat. Semua ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Para ahli saraf telah menemukan bahwa tanpa tidur yang cukup, otak akan terganggu dalam melakukan tugas penting seperti membersihkan produk limbah dan protein berbahaya yang terakumulasi sepanjang hari.
Baca Juga: Kapolsek Jalaksana Ungkap Kondisi Terkini Babi Nyelonong Rumah Ketua DPRD Kuningan
Shobha menyatakan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan penyakit neurodegeneratif seperti demensia dan penyakit Parkinson. Singkatnya, kurang tidur dapat berdampak pada plastisitas neuron dan membuka jalan menuju berbagai penyakit neurologis dan sistemik.***