BI Mencatat Kegiatan Dunia Usaha di Eks Karesidenan Pekalongan Meningkat, Ini Indikatornya

21 Juli 2022, 17:18 WIB
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tegal Taufik Amrozy (paling kanan) bersama Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono (depan batik coklat) saat melakukan sidak harga dan ketersediaan pangan di sebuah Supermarket di Tegal beberapa waktu lalu. /Arif Rohidin/

KUNINGANTALK - Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) di Eks Karesidenan Pekalongan mengindikasikan bahwa kegiatan dunia usaha pada Triwulan II 2022 mengalami peningkatan.

Hal tersebut tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT), Triwulan II 2022 sebesar 31,73%, lebih tinggi dari SBT triwulan sebelumnya yang sebesar 13,67%.

Peningkatan kinerja usaha terindikasi pada sektor Pertambangan dan Penggalian; Industri Pengolahan; Kontruksi; Perdagangan, Hotel dan Restoran; Pengangkutan dan Komunikasi serta Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan, sejalan dengan pelonggaran kebijakan mobilitas sehingga mendorong peningkatan permintaan masyarakat dan adanya momentum bulan suci Ramadhan serta perayaan Hari Raya Idul Fitri 1443 H.

Sejalan dengan perkembangan kegiatan usaha, kapasitas produksi terpakai Triwulan II 2022 tercatat sebesar 80,41%, meningkat dari 72,79% pada triwulan sebelumnya.

Baca Juga: 3 Pelaku Begal Taksi Online di Majalengka Ditangkap Polisi, Awalnya Minta Berhenti Buang Air Kecil

Penggunaan tenaga kerja terindikasi membaik dan keluar dari fase kontraksi.

Sementara itu, kondisi keuangan dunia usaha terindikasi tetap tinggi, baik dari aspek likuiditas maupun rentabilitas, didukung oleh akses pembiayaan yang lebih mudah.

Selanjutnya, kinerja sektor Industri Pengolahan pada Triwulan II 2022 terindikasi meningkat dan tetap berada pada fase ekspansi.

Hal tersebut tercermin dari Prompt Manufacturing Index (PMI) sebesar 62,61% (indeks > 50) meningkat dari 59,17% pada Triwulan I 2022.

Baca Juga: Info Jadwal SIM Keliling di Kabupaten Kuningan Hari Ini Kamis 21 Juli 2022

"Peningkatan terjadi pada mayoritas komponen pembentuk PMI, yaitu komponen volume produksi, total jumlah karyawan, dan penerimaan barang pesanan input," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tegal, Taufik Amrozy, Kamis, 21 Juli 2022.

Taufik menambahkan, berdasarkan subsektor, peningkatan terjadi pada mayoritas subsektor, dengan indeks tertinggi pada subsektor Alat Angkut, Mesin dan Peralatannya (87,50%), Barang Galian Bukan Logam (72,50%) serta Tekstil, Barang Kulit dan Alas Kaki (63,93%).

PMI tersebut sejalan dengan perkembangan kegiatan sektor Industri
Pengolahan hasil dari SKDU yang positif dan meningkat dengan SBT sebesar 6,71%.

"Kinerja PMI yang konsisten pada level positif memberikan optimisme bahwa ke depan kondisi dunia usaha akan lebih baik," ujar Taufik Amrozy. ***

Editor: Arif Rohidin

Tags

Terkini

Terpopuler