Polemik Keraton Kasepuhan Kembali Memanas pada Acara Grebeg Syawal, Mengapa Demikian

- 11 Mei 2022, 18:37 WIB
Patih Sepuh Keraton Kasepuhan, PR. Goemelar Soeriadiningrat beserta rombongan yang ingin melakukan ritual berdoa, tak bisa naik ke atas makam karena pintu masuk digembok.
Patih Sepuh Keraton Kasepuhan, PR. Goemelar Soeriadiningrat beserta rombongan yang ingin melakukan ritual berdoa, tak bisa naik ke atas makam karena pintu masuk digembok. /Arif Rohidin/

KUNINGANTALK- Polemik yang terjadi di  Keraton Kasepuhan Cirebon kembali memanas kali ini kembali terjadi di acara Grebeg Syawal yang berlangsung pada hari ini Rabu 11 Mei 2022 di Komplek Makam Sunan Gunung Jati.
Rombongan Keraton Kasepuhan tidak bisa masuk karena sejumlah pintu Makam Sunan Gunung Jati digembok. Peristiwa itu cukup mengejutkan karena hampir setiap tahun Keraton Kasepuhan selalu melakukan tradisi tahunan tersebut.
Seperti diketahui, Keraton Kasepuhan Cirebon hari ini melaksanakan Grebeg Syawal di Makam Sunan Gunung Jati. Patih sultan Kasepuhan mengatakan, grebeg syawal merupakan tradisi tahunan.

Baca Juga: Kembali ke Kuningan Iwan Bule Didukung Masyarakat Jadi Gubernur Jabar Selanjutnya, Siapa Saja Tokoh yang Hadir

Namun, sekelompok orang diduga menggembok pintu masuk ke makam utama. Sehingga rombongan hanya bisa berziarah di tempat masyarakat biasa berziarah.
Patih Sepuh Keraton Kasepuhan, PR. Goemelar Soeriadiningrat beserta rombongan yang ingin melakukan ritual berdoa, tak bisa naik ke atas makam karena pintu masuk digembok. Tampak pula dari Laskar Macan Ali.
Di lokasi, sudah bertebaran spanduk penolakan terhadap Sultan Kasepuhan, PRA Lukman Zulkaedin.
Patih Goemelar atau akrab disapa Pangeran Gugum bersama rombongan akhirnya hanya bisa berdoa di bawah atau di lawang satu.

Baca Juga: Jadwal dan Harga Tiket KRL Commuter Line Bekasi ke Jakarta Kota Malam Hari, Rabu 11 Mei 2022
"Soal penggembokan, buat saya tidak masalah. Niat kita datang untuk berdoa. Berdoa di mana saja, insya Allah bisa didengar doa kita. Tidak perlu dipermasalahkan," ujarnya saat ditanya para wartawan terkait insiden digemboknya pintu naik ke atas makam, Rabu (11/5/2022).
Saat berdoa, Patih Gugum terlihat sangat khusyu dan terharu.
“Alhamdulillah hari ini kita bisa berdoa, bertawasul untuk para sesepuh. Kita masih tetap bisa melaksanakan tradisi leluhur,” ucap Pangeran Gugum.
Pangeran Gugum juga mengatakan Grebeg Syawal merupakan tradisi tahunan yang dilaksanakan setelah 1 Syawal.

Baca Juga: Jadwal dan Harga Tiket KRL Commuter Line Bekasi ke Jakarta Kota Siang Hari, Rabu 11 Mei 2022
Sebelumnya, tradisi serupa juga dilaksanakan Keraton Kanoman dan hari ini giliran yang melaksanakan keluarga Keraton Kasepuhan.
Usai berdoa dan tabur bunga, Pangeran Raja Goemelar Soeriadiningrat beserta rombongan kembali ke Keraton Kasepuhan.
Selama kegiatan Grebeg Syawal, berjalan aman dan kondusif. Tampak penjagaan ketat dari anggota Polsek Gunung Jati dan Polres Cirebon Kota.***

Editor: Arif Rohidin


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x