Performa Garuda di hadapan Irak sangat baik. Dalam serangan balik, mereka tampak berani dan berbahaya, tetapi ini tidak berlaku dalam kasus Vietnam.
Baca Juga: Chord Gitar Morfem Roman Underground Lengkap dengan Lirik Lagu: Stage Diving Sing Along Denganmu!
Kualitas Timnas Garuda Nusantara
Merah Putih juga menonjol karena tekad dan kedewasaan mereka yang melampaui usia muda mereka.
Kapten Asnawi Mangkualam, yang dengan dingin melakukan eksekutor penalti yang menentukan kemenangan Indonesia atas Vietnam, adalah contoh kematangan itu.
Jordi Amat, yang memiliki pengalaman bermain di liga Eropa, membantunya berkembang di lapangan dan menjadi bagian penting dari formasi lima bek pelatih Shin Tae-yong.
Setelah disikut oleh striker Vietnam Nguyen Van Tung, Jordi ditarik ke luar lapangan sebelum laga melawan Vietnam berakhir karena mengalami cedera tulang hidung. Namun, dia bisa diturunkan lagi melawan Jepang dengan mengenakan pelindung muka.
Pemain lain juga siap menyerang, seperti bek kiri Pratama Arhan dan gelandang serang Marselino Ferdinan, yang rajin dan pintar menyerang pertahanan lawan dari sayap.
Tampaknya tim yang dilatih oleh Shin Tae-yong akan kembali bergantung pada serangan balik, dengan Rafael Struick sebagai ujung tombak tunggal. Dalam pola bermain seperti ini, kesabaran sangat penting.
Hasil seri sudah pasti membawa Indonesia ke 16 besar. Tentu saja, mengalahkan Jepang merupakan tantangan yang tidak boleh dilewatkan karena dapat menunjukkan seberapa jauh kemajuan timnas kita.