Network
PR KUNINGAN — Persib Bandung akan melakoni laga lanjutan BRI Liga 1 pekan ke-30 melawan Bhayangkara FC pada Kamis 28 Maret 2024. Pelatih Persib Bojan Hodak mewaspadai mantan pemain Serie A Radja Nainggolan di kubu tamu.
Bhayangkara FC memiliki pemain terkenal Radja Nainggolan. Pemain yang memiliki paspor Belgia itu dibeli pada jendela transfer paruh musim Liga 1 2023/2024.
Karena Radja Nainggolan pernah bermain untuk beberapa klub besar eropa seperti Inter Milan dan AS Roma, tentu saja kualitasnya tidak diragukan lagi, sehingga pelatih Persib Bandung mewanti-wanti kekuatannya.
Baca Juga: Tahukah Anda, Pengecekan Tarif Tol Bisa Melalui Aplikasi Google Maps, Begini Caranya
Bojan Hodak, pelatih Persib, juga meminta timnya untuk memperhatikan visi gelandang berusia 35 tahun ini. Meskipun tubuhnya sudah tidak sekuat dulu, keterampilan dan keterampilannya masih ada dan dapat diantisipasi.
"Dia pemain yang bagus, dia pemain berpengalaman. Mungkin memang dia tidak berlari seperti sepuluh tahun yang lalu, tapi tentunya dia punya kemampuan dan pengetahuan yang bagus," kata Bojan Hodak mengutip dari Simamaung.
Dengan kapasitasnya sebagai gelandang berkualitas top dunia, Persib harus menghindari memberinya kesempatan untuk berkembang sebagai gelandang berkualitas tinggi.
"Jika memberikan ruang, dia masih tetap berbahaya dan kami tentunya masih harus menjaganya," Bojan melanjutkan.
Radja Nainggolan sendiri belum cukup menonjol di Liga Indonesia. Fokus utama adalah situasi Bhayangkara FC yang berada di peringkat 17 klasemen dan terancam turun kasta ke Liga 2. Namun, Bojan memiliki pendapat tentang ketidakjelasan permainan Nainggolan.
Masalah adaptasi mungkin merupakan faktor utama yang menyebabkan pemain gagal melakukan permainan terbaiknya. Ada kemungkinan bahwa kecocokan dengan rekan setimnya masih belum terbentuk. Ketika Bojan mendatangkan Pablo Aimar, Johor Darul Takzim juga merasakan hal ini.
"Dia bermain di level yang berbeda, ketika datang dari satu level, pemain yang ada belum tentu cepat mengerti dengan level yang lain, apalagi dia dari Eropa. Jadi itu tidak mudah, mungkin terkadang itu bisa membuatnya jadi frustasi," ucap Bojan.
"Saya ingat betul kondisi seperti ini ketika Pablo Aimar datang ke Johor, apa yang dialami saat itu masalahnya sama. Ketika datang dari level yang top dan kadang misalnya sebagai gelandang, memberikan operan dan tidak ada yang menduganya,"pungkasnya.***
