Network
Kuningantalk - Kemajuan teknologi saat ini terus berkembang, dimana kendaraan kini sudah beralih dari bahan bakar fosil ke sistem baterai.
Istilah hybrid saat ini sedang membuming dikalangan otomotif mania, sistem hybrid atau yang lebih dikenal mobil listrik.
Seperti yang dijelaskan bung Machtum dalam chanel Youtube Infomotif, bahwa sistem hybrid pada mobil merupakan gabungan dua sumber tenaga, yaitu antara mesin konvensional dan baterai.
Cara kerja pada mobil hybrid ini dibedakan dalam beberapa tahapan, tergantung kecepatan dan beban mobil. Pada saat dihidupkan mobil hybrid akan menggunakan tenaga baterai, pada saat akselerasi normal sampai kecepatan tinggi tenaga berasal dari mesin konvensional.
Baca Juga: Persib Harus Waspada, Persiraja Kini Berbeda karena Bisa Kalahkan Persija dan Imbangi Arema FC
"Kemudian pada saat pengereman atau deselerai seperti pada saat dilampu merah, jika kondisi baterai dibawah 40% maka mesin akan mengisi atau charging tapi sebaliknya jika kondisi baterai diatas 40% maka yang bekerja tenaga dari baterai alias mesin mati ketentuan yang bekerja antara mesin atau baterai ditentukan oleh indikator hybrid," jelas bung Machtum pada kanal YouTube infomotif.
Sedangkan untuk kelebihan dan kekurangan pada mesin hybrid adalah, aplikasi teknologi hybrid saat ini hanya diperuntukan untuk mobil kelas midle up seperti corrolla cros, corrola altis dan sejenisnya, kenapa hanya kelas middle up saja?
Bung Machtum menjabarkan karena teknologi hybrid memiliki biaya produksi yang masih tinggi, makadari itu diterapkan pada mobil yang harganya kelas menengah.
Baca Juga: Dilaporkan Terkait Binary Option Quotex, Status Perkara Doni Salmanan Ditingkatkan ke Penyidikan
