6 Tari Adat Tradisional Kalimantan Timur, Digadang-gadang Menjadi Seni Pertunjukan Khas IKN

- 20 Juni 2024, 17:45 WIB
6 Tari Adat Tradisional Kalimantan Timur, Digadang-gadang Menjadi Seni Pertunjukan Khas IKN.* (Foto ilustrasi : Tari Burung Enggang, Sebagai Bentuk Penghormatan Terhadap Leluhur)
6 Tari Adat Tradisional Kalimantan Timur, Digadang-gadang Menjadi Seni Pertunjukan Khas IKN.* (Foto ilustrasi : Tari Burung Enggang, Sebagai Bentuk Penghormatan Terhadap Leluhur) /PR Kuningan/

Baca Juga: Israel Diboikot Pemerintah Kota Brussels Jelang UEFA Nations League Lawan Belgia

Tarian Datun Ngentau memiliki makna unik karena gerakannya yang unik. Misalnya, gerakan hentakan kaki dan gerakan maju menggambarkan kehidupan Dayak Kenyah yang bergantung pada kekuatan fisik manusia, seperti jalan kaki ke hutan dan naik gunung.

Dalam Tari Datun Ngentau, gerakan lambaian dan ayunan tangan melambangkan rasa terima kasih dan kegembiraan, serta memohon perlindungan dari kekuatan buruk.

Tari Burung Enggang

Tari Burung Enggang atau Tari Kancet Lasan adalah dua seni pertunjukan tari tradisional Kalimantan Timur yang tidak boleh dilewatkan. Tarian ini berasal dari Suku Dayak Kenyah pada masa lalu dan dilakukan untuk menyambut pahlawan peran yang berhasil dalam peperangan. Ini, bagaimanapun, biasa ditampilkan untuk menyambut tamu pemerintahan dan kebesaran, serta upacara adat.

Orang-orang percaya bahwa Tari Burung Enggang adalah simbol perpindahan masyarakat Dayak Kenyah dari satu tempat ke tempat lain. Ini terkait dengan kebiasaan orang-orang lokal yang dulunya sering berpindah untuk menghindari perang antar suku.

Baca Juga: Harga Eceran Tertinggi Minyakkita Diusulkan Mendag Naik Jadi Rp15.500 per Liter

Tari Jepen

Tari Jepen adalah seni pertunjukan tradisional berikutnya dari Kalimantan Timur. Berbeda dengan yang pertama, Tari Jepen adalah tarian tradisional yang banyak dipengaruhi oleh budaya Melayu dan Islam. Para penari mengenakan pakaian yang menggabungkan unsur-unsur budaya Indonesia dan Melayu yang khas. Salah satu musik khas Kutai, Tingkilan, juga digunakan dalam iringan musik.

Tari Jepen menceritakan tentang seorang gadis Suku Kutai yang berladang setiap hari. Tari Jepen biasanya digambarkan sebagai bentuk kerja keras, gotong royong, dan syukur kepada Tuhan untuk mendapatkan hasil terbaik, mulai dari penebaran benih sejak subuh hingga proses menanam padi.

Tari Punan Letto

Selanjutnya adalah Tari Punan Letto, tari adat tradisional Suku Dayak Kenyah yang sarat akan makna. Berasal dari kata "punan", yang berarti merebut, dan "letto", yang berarti gadis, tarian tradisional Kalimantan Timur ini bercerita tentang seorang pemuda yang berani memperebutkan dan mempertahankan seorang gadis.

Hal inilah yang sering menjadikan Tari Punan Letto sebagai representasi langsung dari semangat suku Dayak Kenyah untuk mempertahankan tanah air mereka sendiri.

Halaman:

Editor: Erix Exvrayanto

Sumber: Kemenparakraf.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah