Puasa setelah Idul Adha? Pilih Senin Kamis, Saran Ustadz Khalid Basalamah

- 12 Juli 2022, 09:02 WIB
Puasa setelah Idul Adha terlarang pada tiga hari berturut-turut setelah dilaksanakannya hari lebaran
Puasa setelah Idul Adha terlarang pada tiga hari berturut-turut setelah dilaksanakannya hari lebaran /Tangkapan layar IG khalidbasalamahofficial

KUNINGANTALK - Puasa setelah Idul Adha? Setelah hari Tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah), pilih puasa Senin Kamis.

Puasa setelah Idul Adha terlarang pada tiga hari berturut-turut setelah dilaksanakannya hari lebaran.

Puasa Senin Kamis menjadi opsi terbaik setelah hari Tasyrik, karena memiliki keutamaan bagi yang merutinkannya.

Saran Ustadz Khalid Basalamah untuk menjalankan ibadah puasa Senin Kamis bisa menjadi pilihan unggulan.

Baca Juga: Empat Orang Suporter Timnas Indonesia asal Indramayu Tewas Terpanggang dalam Mobil di Pamanukan Subang

Usulan Ustadz Khalid tersebut dikatakannya melalui akun IG khalidbasalamahofficial, Jumat, 8 Juli 2022.

Topik “Puasa Senin Kamis”, pada akun IG khalidbasalamahofficial telah mendapat 102,233 views.

Khusus pada Dzulhijjah 1443 Hijriah di 2022 ini, Senin termasuk bagian dari hari Tasyrik.

Jadi bagi yang berlebaran Sabtu atau Ahad, Senin menjadi hari yang tak diperbolehkan untuk berpuasa.

Puasa Ayyamul Bidh yang jatuh pada pertengahan bulan yakni pada tanggal 13, 14, 15 Dzulhijjah juga tak bisa dilakukan pada hari Tasyrik.

Baca Juga: Hati Marc Klok Terusik dan Tak Senang, Ini Penyebabnya

Tanggal 13 Dzulhijjah sebagai bagian awal urutan Ayyamul Bidh masih berada di hari Tasyrik.

Solusinya yakni melakukan puasa pada 16 Dzulhijjah, sehingga tercukupkan dengan penggantian hari pelaksanaannya.

Usai hari Tasyrik tersebut, silahkan kembali menjalankan puasa Senin Kamis, dua kali sepekan itu.

“Puasa Senin dan Kamis, ini coba dirutinkan teman-teman sekalian!” ujar Ustadz Khalid memulai ajakan untuk bersegera menjalankannya.

Memang terasa agak berat untuk melakukan upaya melaparkan diri dan menahan haus sejak Subuh hingga Magrib.

Baca Juga: Rutan Bandung Buka Layanan Kunjungan Langsung, 139 Orang Keluarga Warga Binaan Lakukan Kunjungan

Bila ada yang beranggapan betapa berat berpuasa, maka Ustadz Khalid memberikan tips, “Dan ada satu kata kunci dalam ibadah yaitu dipaksakan.”

Mulailah paksakan diri untuk menahan hasrat pada makanan dan minuman, maupun dorongan syahwat yang menjadi pembatalnya.

Sebab tanpa paksaan, maka tubuh, jiwa, dan mental tak bisa didisiplinkan dalam urusan makanan dan minuman.

Perlu pendisiplinan secara khusus dan ketat pada tubuh, agar mental dan jiwa teguh dalam tertib berpuasa.

Puasa Senin Kamis, bukan hanya untuk kesehatan fisik dan mental, tapi bisa lebih dari itu.

Baca Juga: Bagaimana Nasib Shin Tae-yong setelah Gagal di Piala AFF U-19 2022? Begini Kata Ketua PSSI

“Dan Allah meminta kita untuk untuk menambah amal dan derajat kita di surga,” ujar Ustadz Khalid tentang keunggulan berpuasa Senin Kamis.

Ucapan Ustadz Khalid bisa semakin memotivasi siapapun, karena merutinkan puasa Senin Kamis, bisa meningkatkan derajat seseorang di surga.

“Dengan dua hal ini saja, puasa Senin dan Kamis,” ucap Ustadz Khalid memberikan tekanan khusus pada puasa dua kali sepekan itu.

Keunggulan dari setiap tausiyah Ustadz Khalid, yakni sering memberikan perbandingan yang secara logis bisa dimaknai dengan mudah.

Begitu juga kala berpuasa Senin Kamis, yang hanya melaparkan dan menghauskan diri pada dua hari saja.

Baca Juga: Pengusaha Ini Dijuluki Crazy Rich asal Majalengka, Borong Sapi Puluhan Ekor

“Kita masih punya Selasa, Rabu, Jumat, Sabtu, Ahad, masih ada lima hari yang lain,” kata Ustadz Khalid yang menunjukkan adanya lima hari yang lain tanpa harus berpuasa.

Lalu apa dalil yang bisa dirujuk, mengapa harus melaksanakan puasa Senin Kamis?

Ustadz Khalid kemudian menukil latar belakang, mengapa harus melakukan puasa sunnah tersebut.

“Waktu Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam ditanya, kenapa Anda berpuasa Senin dan Kamis, ya Rasulullah?” tanya Ustadz Khalid menukas riwayat tersebut.

Lalu Ustadz Khalid, menyatakan alasan atau jawaban Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam terhadap pertanyaan tersebut

Baca Juga: Geger ! Warga di Majalengka Dikagetkan Penemuan Mayat di Depan Kelurahan, Simak di Sini

“Karena pada dua hari ini, laporan amal diangkat kepada Allah, dilaporkan. Dan aku ingin pada saat amalku dilaporkan, aku sedang berpuasa,” demikian jawaban Rasulullah, sebagaimana dinukil Ustadz Khalid.

Secara lengkap jawaban Rasulullah tersebut, berasal dari dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.”

Dinukil dari Rumaysho.com, Jumat, 12 Februari 2010, hadist tersebut riwayat dari Tirmidzi no. 747. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib.

Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih lighairihi (shahih dilihat dari jalur lainnya). Lihat Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 1041.

Baca Juga: Viral Tik tok Cemburu Suami Sibuk Dengan Hewan Peliharaan, Istri Goreng Ikan Seharga Mobil

Halaman:

Editor: E. Suparman

Sumber: Instagram Khalid Basalamah Official Rumaysho.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x