PR KUNINGAN — Sebuah video viral berdurasi empat menit empat belas detik, menampilkan seorang siswa yang mengenakan seragam sekolah menengah menunjukkan aksi kekerasan terhadap seorang siswa lagi, beredar di media sosial.
Baca Juga: Rumah Ketua DPRD Kuningan Mendadak Dimasuki Babi, Diduga Muncul dari Hutan
Siswa tersebut beberapa kali mendapat pukulan dan tendangan dari orang yang memakai topi dan seragam. Kasus ini diketahui baru-baru ini terjadi di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Baca Juga: Sejumlah Klub di Liga 2 Suap Rp 1 Miliar untuk Menangkan Pertandingan
Namun, sebuah unggahan video viral di media sosial beredar bahwa siswa SMP itu meninggal dunia. Poster duka cita atas nama Dimas Aditya Pratama yang terdiri dari foto dan kalimat belasungkawa.
Baca Juga: Manchester City Bakal Pamerkan 4 Trofi di Indonesia, Fans The Citzen Jangan Sampai Kelewatan
Menurut unggahan, "Akhirnya siswa SMP yang dianiaya di Cilacap meninggal dunia; innalillahi waina ilahi rojiun". Namun, apakah benar siswa SMP yang dianiaya di Cilacap meninggal dunia?
Usut punya usut, ternyata kabar yang menarasikan seorang siswa SMP korban kekerasan (bullying) di Cilacap meninggal dunia, merupakan berita bohong alias hoaks.
Faktanya, disampaikan Kasatreskrim Polresta Cilacap Kompol Guntar Arif Setiyoko, bahwa berita seorang siswa SMP yang dianiaya di Cilacap meninggal dunia tidak benar.
Guntar mengatakan bahwa korban saat ini berada di rawat jalan di RSUD Majenang karena ia mengalami sesak napas.
"Tadi malam dia (korban perundungan) diantar ke RS Majenang karena sesak napas." Kamis, Kompol Guntar Arif, ungakap Kasatreskrim Polresta Cilacap, sebagaimana dikutip dari ANTARA dari Jakarta bahwa rencana awalnya adalah untuk melakukan CT SCAN.
Polisi sampai saat ini telah mengamankan pelaku setelah menerima laporan dari keluarga korban.***