Network
/photo/2023/12/25/2624161826.jpg)
PR KUNINGAN — Bagai tesa dan anti tesa, dialektika Hari Jadi Persib Bandung mencuat pasca muncul sebuah hasil penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti diketuai Prof Kunto Sofianto, Ph.D., Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran (FIB Unpad) bersama Dr. Miftahul Falah, M.Hum., Budi Gustaman Sunarya, M.A., Iqbal Reza Satria, S.H., M.I.P., dan Muhammad Ridha Taufiq Rahman, S.IP., MA.
Pasalnya, 36 perkumpulan sepak bola (PS) yang merupakan anggota Askot PSSI Bandung meminta PT PERSIB Bandung Bermartabat (PBB) untuk tidak mengubah Hari Jadi Persib Bandung. Dimana hasil penelitian tersebut merubahnya dari semula 14 Maret 1933 menjadi 5 Januari 1919.
Baca Juga: Persib U-17 Juara Beruntun Nusantara Open
Tentang pergumulan tesa dan anti tesa dialektika Hari Jadi Persib itu terlihat dalam acara konsolidasi yang diadakan oleh Askot PSSI Bandung di Gedung Asprov PSSI Jabar, Bandung, Minggu 24 Desember 2023.
36 pemain PS dan mantan pemain sepak bola Persib Bandung menyatakan ketidaksetujuan mereka terhadap perubahan Hari Jadi Pesib Bandung. Bahkan menyeruak bakal ada tuntutan ke pengadilan jika hal tersebut dicetuskan berubahnya hari lahir Persib dari 14 Maret 1933 menjadi 5 Januari 1919.
Baca Juga: Ternyata Karena Ini Hari Jadi PERSIB Berubah 14 Maret 1933 Menjadi 5 Januari 1919
"Kalau hari lahir (Persib Bandung) tanggal 5 Januari 1919 tetap dilaksanakan, otomatis akan kami tuntut di pengadilan," tandas Yoko Anggasurya, Ketua Umum Askot PSSI Bandung.
Yoko Anggasurya juga meminta penangguhan perayaan Hari Jadi Persib Bandung yang dijadwalkan pada 5 Januari 2024 mendatang kepada Teddy Tjahjono, Deputi CEO PT PBB, dan Yoyo S Adiredja, Komisaris PT PBB.
Ketua Umum Askot PSSI Bandung meminta diadakan investigasi ulang tentang Hari Jadi Persib Bandung 5 Januari 1919. Dengan mendesak PT PBB mengembalikan nama Persib sebagaimana didirikan pada 14 Maret 1933.
