Network
PR KUNINGAN - Kecelakaan menimpa sebuah bus milik PO ALS dengan rute Medan-Jakarta di jalan lintas Bukittinggi-Medan, pada Senin, 15 April 2024.
Dari data pihak kepolisian resor Kota Bukittinggi menyebutkan, bus ALS tersebut total membawa penumpang sebanyak 47 orang.
Kepala Seksi Humas Polresta Bukittinggi, Inspektur Polisi Satu Agustiar mengatakan, bus ALS yang mengalami kecelakaan itu juga menyebabkan satu orang meninggal dunia dilokai kejadian setelah bus terguling kebagian kanan jalan.
"Perkiraan korban akibat kejadian itu sebanyak 47 orang dan satu orang di antaranya meninggal dunia. Seluruh korban di evakuasi ke beberapa rumah sakit," jelasnya.
Baca Juga: Sinyal PPP Merapat ke Koalisi Prabowo-Gibran Semakin Kuat? Partai Gerindra Buka Suara
Agus menambahkan, korban yang dievakuasi ke Puskesmas Malalak mencapai sembilan orang dengan luka ringan.
Sementara ada tujuh korban kecelakaan bus ALS lainnya yang mengalami luka berat dibawah ke RSUD dr. Achmad Mochtar Bukitinggi, dan sebanyak 32 korban dengan rincian satu korban meninggal dunia, lima korban luka berat dan 25 korban luka ringan dievakuasi ke RSUD Padang Pariaman.
"Petugas langsung ke lokasi kejadian untuk mengevakuasi korban dan olah tempat kejadian perkara serta koordinasi dengan pihak bus ALS Bukittinggi untuk penanganan penumpang," ujarnya dikutip dari ANTARA.
Kronologi Kejadian
Diketahui, bus ALS dengan nomor polisi BK 7371 UD itu dikemudikan oleh Kevin Harahap terguling diwilayah Lambeh Jorong Nyiur Nagari, Kampung Koto Malalak Selatan, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam.
Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Jateng Quatly Alkatiri Meninggal Dunia, Sempat Jalani Perawatan Akibat DBD
Bus ALS memang sengaja melintas di wilayah Malalak sesuai dengan aturan sistem one way yang diterapkan oleh pihak kepolisian pada saat libur lebaran.
"Informasi sementara, bus melaju dengan kecepatan tinggi dalam suasana one way. Tepat di tikungan tajam ke arah kiri, bus melaju kecepatan tinggi dalam suasana one way. Tepat di tikungan tajam ke arah tinggi kiri, bus hilang kendali dan sopir membanting stir ke kiri hingga kendali dan sopir membanting stir ke kiri sehingga membuat keseimbangan bus hingga akhirnya bus merebah ke kanan," ucap Agustiar.***
