PR KUNINGAN — Satu Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat paling getol terjun langsung ke masyarakat di Dapil 13 Jabar untuk memberdayakan konstituen. Siapa lagi kalau bukan Hj. Tina Wiryawati, SH., MM., Srikandi Partai Gerindra ini hampir tiap pekan menyambangi daerah Kabupaten Kuningan, Ciamis, Pangandaran, dan Kota Banjar.
Penggagas sekaligus pendiri BesTina Nyakola, sebagai wadah kreatif untuk peningkatan keterampilan dalam upaya membangun kemandirian masyarakat, Tina Wiryawati gencar memberikan pelatihan kepada masyarakat di daerah pemilihannya itu.
Di Kabupaten Kuningan, tercatat Tina Wiryawati dengan program BesTina Nyakola telah sering menggelar pelatihan.
Kali ini, Sabtu 15 Juni 2024, BesTina Nyakola menyasar pemberdayaan perempuan pada puluhan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Harapan Mekar di Desa Dukuhlor, Kecamatan Sindangagung, Kabupaten Kuningan.
Bertempat di balai masyarakat tani desa setempat, anggota KWT Dukuhlor diberikan pelatihan membuat sabun dengan bahan alami (non-kimia) oleh seorang tenaga ahli dari BesTina Nyakola.
Peserta tampak begitu antusias menyerap ilmu dari pelatihan tersebut, yang diharapkan dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari hingga menjadi ladang usaha baru. Ungkap mereka, di Kabupaten Kuningan makin banyak dibangun hotel-hotel berbintang, semoga kalau sabun ini kelak dapat menjadi produk KWT Harapan Mekar, bisa menyuplai kebutuhan industri bisnis perhotelan.
Tina Wiryawati sebagai wakil rakyat menyatakan bahwa apa yang dilakukan untuk meningkatkan pemberdayaan kaum perempuan dengan berbagai pelatihan bersama BesTina Nyakola, adalah sarana peningkatan taraf hidup masyarakat terkait pembekalan keterampilan yang diharapkan mampu menjadi bekal kemadirian ekonomi keluarga.
“Pemberdayaan perempuan sangat penting dilakukan guna meningkatkan kapasitas dan kepercayaan diri. Karena, dalam menyukseskan pembangunan itu kaum perempuan pun harus turut serta berpartisipasi,” ungkapnya.
Wakil Sekjen DPP Partai Gerindra ini mengutarakan, banyaknya jumlah Kelompok Wanita Tani, khususnya di Kabupaten Kuningan sebagai salah satu dapilnya, dijadikan binaan Tina Wiryawati bersama BesTina Nyakola, selain peningkatan kapasitas perempuan, ada satu hal penting yang menjadi perhatian utamanya ketika menemukan ada perempuan yang menjadi tulang punggung akibat ditinggal suaminya, atau yang disebut sebagai PEKKA (perepuan kepala keluarga).
“Seperti di Desa Linggasana, Kecamatan Cilimus, ada kelompok wanita pengrajin minyak nilam. Kita beri pendampingan dalam usahanya itu. Awalnya delapan orang, lalu berkembang sampai mandiri membuka usahanya masing-masing. Tapi masih ada dua orang yang tetap kita kasih stimulus dalam usahanya itu, karena mereka perempuan yang juga menjadi kepala keluarga, dikarenakan suaminya telah meninggal,” tutur Tina.
Belum lagi, sambung anggota Komisi 1 DPRD Jabar ini, perempuan harus dihadapkan dengan problematika keterbatasan seperti ketidaksetaraan gender dalam mencari akses lapangan kerja, pendidikan, kesehatan, hingga kaum perempuan rentan mendapat tindak kekerasan, bahkan rawan terjerembab perdagangan manusia (human trafficking).
“Makanya, saya hadir bersama BesTina Nyakola untuk menjawab tantangan itu. Dengan pelatihan-pelatihan yang kami berikan kepada masyarakat, khususnya kaum perempuan, sebagai upaya menambah wawasan dan keterampilan hingga menjadikan wanita lebih berdaya mampu produktif menciptakan penghasilan meningkatkan taraf perekonomiannya,” jelas Tina.
Dituturkan Anggota DPRD Provinsi Jabar yang baru terpilih kembali di Pemilu 2024 kemarin, Tina Wiryawati memaparkan harapan dari setiap kegiatan BesTina Nyakola menyasar Kelompok Wanita Tani sebagai pesertanya dengan visi membangun “KWT shop” sebagai pemasaran setiap hasil produksinya.
“Apa yang ingin diwujudkan nantinya membentuk ‘KWT mart’ guna menjadi tempat pemasaran setiap hasil produk ibu-ibu kelompok wanita tani. Baik itu hasil bumi pertaniannya yang dikombinasikan bersama produk-produk hasil pelatihan. Pun, ‘KWT shop’ dengan sistem penjualannya secara online,” terangnya.
“Jadi, slogan BesTina Nyakola itu ‘tanam -olah-jual.’ Dimana para peserta pelatihan harus bisa menyerap ilmu dari BesTina Nyakola. Paling tidak satu KWT dapat mengimplementasikannya menjadi ladang usaha dari hasil pelatihan pembuatan bucket, tata rias, pasta gigi, sabun, atau nanti Insya Allah bakal dibuat lagi pelatihan yang ada peluang pasarnya,” pungkasnya.***