PR KUNINGAN — Fenomena El Niño begitu terasa dampaknya melanda sektor pertanian hingga mengakibatkan bencana kekeringan, pun pada sesuatu yang tak pernah diharapkan terjadi oleh petani, yakni “fuso” atau gagal panen.
Maka dari itulah Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan harus bertindak cekatan untuk mempertahankan ketahanan pangan di lingkungan masyarakat dengan melancarkan jurus program “Pekarangan Pangan Lestari” (P2L).
Baca Juga: Jumlah Bantuan Alsintan dari APBN Belum Memenuhi Kebutuhan Seluruh Petani di Kuningan
Salah satunya dilaksanakan Diskatan Kuningan pada Rabu, 1 November 2023, memilih Desa/Kecamatan Subang sebagai lokasi program Pemberdayaan Masyarakat dalam Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Pangan Lokal oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan, yang diharapkan berhasil dan menjadi solusi mengantisipasi masalah ketahanan pangan.
Baca Juga: Perkuat Ketahanan Pangan, Diskatan Kuningan Genjot Program Pekarangan Pangan Lestari
Program Pekarangan Pangan Lestari dirancang untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga dan meningkatkan ketersediaan, akses, dan pemanfaatan makanan. Melalui P2L, makanan yang beragam, sehat, dan aman dapat dihasilkan sekaligus meningkatkan pendapatan keluarga.
Kepala Diskatan Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si., senantiasa mendorong masyarakat untuk kembali ke pangan lokal dengan menanam tanaman di pekarangan rumah. Misalnya, makanan yang ditanam menggunakan sistem semi-organik, seperti terong, kangkung, cabe, tomat, kacang panjang, mentimun, pare, selada air, dan sebagainya.
Baca Juga: Bantuan Alsintan Kembali Turun dari Pemerintah Pusat untuk Petani Kuningan
"Kita tinggal petik sayur-sayuran dari pekarangan, selain gizi terpenuhi, hal ini juga dapat menghemat pengeluaran keluarga, bahkan jika hasilnya banyak bisa dijual dan menjadi sumber penghasilan bagi keluarga," ujarnya.