Perkuat Ketahanan Pangan, Diskatan Kuningan Genjot Program Pekarangan Pangan Lestari

- 2 November 2023, 21:30 WIB
Ketua TP PKK Kabupaten Kuningan, Hj. Ika Siti Rahmatika, SE., memberikan arahan dalam Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dalam Penganekaragamanan Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal digelar Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan di Desa Tambakbaya, Kecamatan Garawangi.*
Ketua TP PKK Kabupaten Kuningan, Hj. Ika Siti Rahmatika, SE., memberikan arahan dalam Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dalam Penganekaragamanan Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal digelar Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan di Desa Tambakbaya, Kecamatan Garawangi.* /Erix Exvrayanto

PR KUNINGAN — Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dalam Penganekaragamanan Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal digelar Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan di Desa Tambakbaya, Kecamatan Garawangi, Selasa 31 Oktober 2023, dihadiri Ketua TP PKK daerah setempat, Hj. Ika Siti Rahmatika, SE.

“Kita telah mengetahui sebelumnya bahwa program ini merupakan program jangka panjang. Mulai tahun 2020, kami memulai program keempat untuk mendorong masyarakat untuk mengonsumsi makanan yang beragam dengan sumber daya lokal,” tutur Ika.

Di tahun ini, sambung Ika, evaluasi dan tinjauan lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui seberapa berhasil kegiatan tersebut. Selain itu, diharapkan bahwa pelaksanaan yang telah dimulai sejak tahun 2020 ini akan membantu meningkatkan keberhasilan pembangunan, khususnya pembangunan ketahanan pangan, terutama terkait dengan ketersediaan pangan di Kabupaten Kuningan.

Baca Juga: Pekarangan Harus Lestari Ditanami Tumbuhan Organik Perkuat Ketahanan Pangan Kuningan

Melalui program ini diharapkan ibu-ibu kelompok wanita tani (KWT) bisa melakukan atau mengimplementasikan TPOJ (tanam, petik, olah, jual) dari hasil lahan pekarangan dengan tanaman sayuran, buah-buahan, kolam Ikan, ternak unggas dan lain-lain.

"Perlu dimaklumi bahwa penyelenggaraan ketersediaan pangan saat ini sedang dihadapkan pada fenomena el nino (musim kering) dimana hal ini berdampak pada keterbatasan air yang berakibat pada menurunnya produktivitas pertanian, seperti yang terjadi di wilayah Kuningan Timur. Dan menurut BMKG, kekeringan dan puncak siklus el nino berlangsung dari Agustus hingga Oktober 2023,” jelas Ika Siti Rahmatika.

Baca Juga: Wahyu Hidayah Pimpin Diskatan Kuningan, Langsung Gencar Kampanye Sistem Pertanian Terpadu

Terlepas dari kenyataan bahwa dampak perubahan iklim sangat signifikan, diperlukan upaya aktif untuk mengantisipasinya melalui strategi adaptasi dan kolaborasi.

Selain itu, Ika menyatakan bahwa meskipun menghadapi fenomena El Niño, tujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan di Kabupaten Kuningan dapat dicapai dengan kerja sama dan komitmen.

Halaman:

Editor: Erix Exvrayanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah