Lewat Program Pekarangan Pangan Lestari, Kepala Diskatan Sebut jadi Solusi Strategis Pengendalian Inflasi

- 10 Desember 2023, 08:50 WIB
Kepala Diskatan Kabupaten Kuningan Dr. Wahyu Hidayah  saat rapat evaluasi dan rencana tindak lanjut P2L di Kabupaten Kuningan.*
Kepala Diskatan Kabupaten Kuningan Dr. Wahyu Hidayah saat rapat evaluasi dan rencana tindak lanjut P2L di Kabupaten Kuningan.* /

PR KUNINGAN — Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan Dr. Wahyu Hidayah  menyebut, program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) menjadi salah satu solusi dalam upaya pengendalian inflasi yang terjadi saat ini.

Hal tersebut disampaikan oleh Dr. Wahyu Hidayah saat rapat evaluasi dan rencana tindak lanjut P2L di Kabupaten Kuningan yang dihadiri Ustadz Dudung selaku Tenaga Ahli dari anggota DPR RI Komisi IV, K.H Asep Ahmad Maoshul Affandy, hingga para Kepala UPTD KPP dan penyuluh BPP dari berbagai kecamatan yang ada di Kuningan.

Kepala Diskatan Kuningan mengatakan, program Pekarangan Pangan Lestari menjadi implementasi dari penganekaragaman pangan, sebagai upaya memenuhi kebutuhan gizi keluarga dengan memberdayakan kelompok masyarakat.

Wahyu hidayah menjelaskan, bahwa kondisi perekonomian yang dialami oleh masyarakat saat ini menjadi imbas dari adanya inflasi. Maka dari itu,kehadiran konsep Pekarangan Pangan Lestari atau P2L, digadang-gadang bakal menjadi salah satu solusi strategi dalam memecahkan permasalahan ekonomi, seperti inflasi.

Baca Juga: BLT El Nino Bulan Desember 2023 Rp 400 Ribu Belum juga Cair? Simak Cara Lengkap untuk Mengeceknya

“Pahlawan pengendali inflasi salah satunya P2L, untuk beberapa kebutuhan pangan tangga keluarga tidak perlu beli, kita manfaatkan pekarangan rumah untuk ditanami cabe, tomat, sayuran,” kata Kepala Diskatan Kuningan Dr. Wahyu Hidayah, Kamis, 7 Desember 2023.

Dihadapan, perwakilan dari desa dan kelompok penerima manfaat yang ada di Kabupaten Kuningan, Kepala Diskatan menyebut bahwa konsep pemanfaatan pekarangan rumah untuk ditanami berbagai jenis tanaman pangan, turut mencukupi kebutuhan gizi keluarga hingga dapat menghemat pengeluaran dapur rumah tangga.

“Jika dikalkulasikan kita dapat menghemat pengeluaran dapur rumah tangga/uang belanja sebesar Rp15.000 sampai Rp20.000 sehari,” tambahnya.

Menurutnya, uang tabungan dari hasil menghemat pengeluaran dapur yang didapat berkat pemanfaatan pekarang rumah tersebut tentunya dapat di alokasikan untuk keperluan lain seperti pendidikan hingga kesehatan.***

Editor: Ade Ardiansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah