Network
/photo/2024/03/18/2240954426.jpg)
PR KUNINGAN — Dr. Elon Carlan, M.MPd., mantan Kepala Disnakertrans yang kini menjadi Kepala Disporapar Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, perjuangan hidupnya sebagai penyandang tuna netra patut menjadi contoh inspiratif maupun motivasi bagi semua orang.
Bagaimana tidak. Ketika Elon Carlan menggelar acara tasyakuran ulang tahun dirinya yang ke-52 tahun, di hadapan banyak tamu undangannya ia menuturkan perjalanan hidupnya sebelum menjadi seorang pejabat PNS Eselon II, dirinya getir hanya terlahir dari keluarga buruh tani.
Siapa sangka, ternyata sosok Elon Carlan awalnya tak muluk sekadar ingin menjadi masseur atau tukang pijat. Hal ini disampaikannya kala mencurahkan hati di momen miladnya itu.
Pria kelahiran Kuningan, 12 Maret 1972, kala masih muda, ia sadar kalau dirinya punya keterbatasan, lalu menjumpai H. Acep Purnama, seorang tokoh Kota Kuda yang pada waktu itu menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Kuningan sebelum menjadi Bupati Kuningan.
Diketahui, Acep Purnama dikenal pula sebagai pebisnis ulung. Ia menjadi pemasok cengkeh ke perusahaan rokok terkemuka Tanah Air, kemudian kopi, ditambah punya bisnis travel dan hospitaly (perhotelan).
Baca Juga: Pelatihan Duta Anti Bullying, Pemkab Kuningan Serius Cegah Kasus ‘Bully’ dan Pelecehan Terhadap Anak
Dituturkan Elon Carlan, kenapa ia bisa bertemu dengan Acep Purnama, kala itu dirinya hendak melamar pekerjaan sebagai masseur di Hotel Purnama milik Ketua DPRD Kuningan terdahulu, ternyata malah dijadikan anak angkat dan disuruh melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Singkat cerita, Elon pun kemudian menjadi Pegawai Negeri Sipil hingga bertemu jodohnya yang juga berprofesi PNS di Pemerintahan Provinsi Jawa Barat, bernama Kokoy Kurnaeti—kini dikaruniai seorang anak bernama, Silmi Mega Pratiwi, mahasiswi Sastra Inggris UPI Bandung.
Disamping kiprah Elon Carlan yang berprestasi dalam pembangunan Sekolah Luar Biasa (SLB) hingga mendirikan 8 sekolah, baik di Kabupaten Kuningan dan Cirebon. Kepiawaian bisnis yang dimiliki Acep Purnama pun dititiskan kepadanya.
Elon selain menjabat kepala dinas, ia pun merupakan pebisnis andal yang bergerak di bidang usaha kos-kosan dan coffeeshop.
Baca Juga: Viral, Siswi SMP di Kuningan Alami Tumor di Mata Tak Mau Sekolah karena Sering di Bully Teman
Kehidupannya pun sekarang tak seperti awal perjalanan hidupnya yang ia ceritakan, penuh keprihatinan. Kini, di rumahnya punya sejumlah mobil mewah sebagai sarana kendaraan ketika hendak bepergian.
Di acara tasyakuran milad Elon Carlan yang dirayakan bersama dengan ulang tahun Ika Siti Rahmatika (istri Acep Purnama) yang tanggal lahirnya berdekatan, Ciamis 14 Maret 1976, banyak dihadiri pejabat hingga sejumlah tokoh Kabupaten Kuningan.
Pun, Bupati Kuningan yang baru selesai masa jabatannya dan digadang-gadang bakal maju lagi di Pilkada 2024, Acep Purnama memberikan sambutan, juga petuah-petuah bajiknya kepada hadirin yang hadir.
Profil Elon Carlan
Namanya mulai berkibar ketika menjabat kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini & Pendidikan Kemasyarakatan (PAUD & Dikmas) Disdikbud.
Meski memiliki keterbatasan secara fisik tetapi pria kelahiran 12 Maret 1972 merupakan sosok pejabat yang pantang menyerah sekaligus memiliki keinginan keras memajukan tempat dimana dirinya bekerja.
Elon Carlan mengawali karirnya menjadi Kasubag Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (PPO) Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda pada tahun 2012. Di tahun 2017, dirinya dipromosikan menjadi Kepala Bidang PAUD dan Dikmas Disdikbud.
Baca Juga: Telah Terbit Buku Tentang Publisher Rights di Indonesia Karya Wartawan Pikiran Rakyat Kuningan
Tahun 2019 menjadi ASN terbaik se-Jawa Barat. Di tahun 2021 ia meraih gelar Doktoral sekaligus menjadi peraih Doktor pertama di IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Kemudian, 17 Desember 2021, dirinya promosi menjadi kepala Disnakertrans.
Elon Carlan tercatat menduduki jabatan strategis organisasi. Di antaranya, ketua Forum Karang Taruna Kabupaten Kuningan, ketua National Paralympic Commitee (NPC).
Ketua Yayasan Taruna Mandiri, pembina Yayasan Bina Insani Al Ihsan, pembina Yayasan Laskar Putra Mandiri, pembina Yayasan Defayasa dan ketua Yayasan Jati Kersa.***
