Waspadai Risiko KLB DBD di Kala Mudik Lebaran

- 11 April 2024, 15:10 WIB
Dosen Epidemiologi, Prodi S1dan S2 Kesehatan Masyarakat, STIKes Kuningan, menjelaskan tentang seberapa besar masalah mudik dan DBD?
Dosen Epidemiologi, Prodi S1dan S2 Kesehatan Masyarakat, STIKes Kuningan, menjelaskan tentang seberapa besar masalah mudik dan DBD? /Pikiran Rakyat Kuningan / Erix Exvrayanto/STIKes Kuningan

PR KUNINGAN — Pada momen Lebaran ternyata selain tetap harus waspada terhadap segala risiko penyakit yang diakibatkan pola makan tak teratur. Pun, harus pula memperhatikan lingkungan hidup, diantaranya guna mencegah kejadian luar biasa demam berdarah dengue (KLB DBD).

Ihwal KLB DBD diingatkan oleh Cecep Heriana, S.KM.MPH.,Ph.D, selaku Dosen Epidemiologi, Prodi S1dan S2 Kesehatan Masyarakat, STIKes Kuningan, tentang seberapa besar masalah mudik dan DBD?

Bahwa menurutnya, fenomena mudik sebagai tradisi masyarakat Indonesia di momen Idul Fitri atau Lebaran, setiap tahunnya diperkirakan terdapat 123,8 juta orang melakukannya dengan menggunakan berbagai moda transportasi.

Di tahun ini, berdasar data perkiraan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) jumlah pemudik Lebaran 2024 naik sebanyak 193,6 juta orang—kenaikan berkisar 56% dari  atau 71,7 persen dari jumlah penduduk di Indonesia.

Dampak positif mudik selain mempererat silaturahmi, juga menjadi multiplier effect pada perekonomian daerah. Namun, potensi dampak negatif bisa timbul pula, salah satunya menyebabkan penyebaran penyakit menular.

Baca Juga: Yang Punya Penyakit Kambuhan Harus Waspadai Hal ini Ketika Lebaran Menurut Guru Besar Kedokteran UI

“Saat ini memang sudah tidak pandemi Covid-19 lagi tidak seperti dua tahun yang lalu, dimana mudik dibayang-bayangi dengan risiko penularan Covid-19 meski risiko penularan itu tetap ada. Akan tetapi saat ini riisko penularan penyakit menular saat mudik yaitu peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD),” kata Cecep.

Dikatakannya wajar, mengingat dalam satu bulan terakhir (bulan Februari 2024), tercatat terjadi peningkatan kasus DBD di Indonesia mengalami tren peningkatan kasus berdasarkan laporan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P) Kementerian Kesehatan RI.

Semula kasus DBD pada akhir Februari berkisar pada 15.977, kini telah menjadi sekitar 35 ribu kasus.  Angka kasus DBD tahun ini juga diiringi peningkatan angka kematian yang juga meningkat, berdasarkan data Ditjen P2P kementiran Kesehatan melaporkan bahwa hingga februari 2024, mencapai 316 orang.

Halaman:

Editor: Erix Exvrayanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x