PR KUNINGAN — Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pembelajaran hubungan seksual hingga penyebab kemandulan pada manusia.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, menyatakan bahwa pembelajaran tentang reproduksi tidak sekadar terkait dengan hubungan seksual karena pemahaman yang salah kaprah tentang subjek ini masih ada di masyarakat.
Dicontohkannya, bahwa kepada anak-anak dapat dimulai dengan mengajarinya mereka tentang area privasi mereka, seperti alat kelamin yang tidak boleh dilihat atau dipegang oleh orang lain.
"Ada salah kaprah, sebetulnya pendidikan seksual bukan sekadar pendidikan tentang hubungan seksual, tetapi publik memahaminya seolah-olah itu sebatas hubungan seksual, jadi saya setuju kalau ada istilah lain, misalnya kesehatan reproduksi," kata Hasto dalam seminar "Dialog Ringan Ngobrol Santai (Diagnosa)" di Jakarta, Senin 12 Februari 2024.
Dinyatakannya, pembelajaran seksual di sekolah masih terlalu kontroversial dan akan menimbulkan masalah bagi sekolah jika ada indikator dan nilai-nilai yang harus dipenuhi. "Kita kalau bicara tentang pengajaran seksual di sekolah itu pasti banyak yang menolak, karena pengajaran seksual di sekolah harus ada ukuran dan nilai-nilai juga."
Maka, (pendidikan) kesehatan reproduksi yang terpisah antara laki-laki dan perempuan, itu bisa menjadi model yang bagus.
Baca Juga: Film Dirty Vote Disebut Fitnah oleh TKN Prabowo-Gibran, Bawaslu RI: Nanti Kita Dalami Lagi
Ia mengatakan bahwa anak-anak berjenis kelamin laki-laki di usia sekolah dasar (SD) dikumpulkan di forum atau kelas untuk berbicara tentang kesehatan alat kelamin mereka.