PR KUNINGAN — Film dokumenter berjudul Dirty Vote yang kini tengah ramai menjadi bahan perbincangan masyarakat, karena ‘membongkar’ praktik kecurangan Pemilu 2024 yang dilakukan oleh sejumlah institusi pemerintahan, mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak, salah satunya dari Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Giban, Habiburokhman.
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran Habiburokhman bahkan menyebut bahwa film Dirty Vote yang menampilak tiga pakar hukum tata negara ternama itu, hanya didasari pada asumsi belaka dan berisi fitnah.
“Sebagian besar yang disampaikan film tersebut adalah sesuatu yang bernada fitnah, narasi kebencian yang sangat asumtif, dan sangat tidak ilmiah,” ucap Habiburokhman, dihadapan awak media.
Sementara itu, pasca adanya pernyataan dari Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran yang menyebut bahwa film dokumenter berjudul Dirty Vote hanya berisi fitnah langsung mendapat respons dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI.
Baca Juga: Ternyata ini Pemicu Harga Beras Naik di Indonesia menurut Menteri BUMN Erick Thohir
Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya bakal melakukan pendalaman terhadap film Dirty Vote.
“Berkenan soal dugaan fitnah dan lain sebagainya, nanti kami dalami lagi,” ujar Lolly, Senin 12 Februari 2024.
Lolly menambahkan film dokumenter karya Dandhy Laksoni yang bekerjasama dengan sejumlah pihak itu termasuk sesuatu hal yang viral karena mampu mencapai jutaan penonton hanya dalam kurun waktu singkat.
“Ternyata kan saya lihat tadi viewer (penonton) yang nonton film ini luar biasa tinggi, ya. Dalam satu hari, dia (Dirty Vote) sudah mampu mencapai 3,5 juta (penonton tadi yang saya lihat, ya. Jadi ini sesuatu yang viral,” tuturnya.