Hasil Penelitian Ternyata Vaping atau Menghisap Rokok Elektrik Berbahaya, Begini Risikonya

- 2 Mei 2024, 10:32 WIB
Hasil Penelitian Ternyata Vaping atau Menghisap Rokok Elektrik Berbahaya, Begini Risikonya.* (foto ilustrasi vaping)
Hasil Penelitian Ternyata Vaping atau Menghisap Rokok Elektrik Berbahaya, Begini Risikonya.* (foto ilustrasi vaping) /PR Kuningan/

PR KUNINGAN — Vaping sebelumnya dianggap lebih aman daripada merokok sigaret tembakau, tetapi para peneliti menemukan bahwa menghisap rokok elektrik ternyata ada risiko bahaya, terutama bagi remaja.

Sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa remaja yang sering vaping mungkin lebih rentan terpapar logam berbahaya seperti timbal dan uranium, yang dapat berdampak negatif pada pertumbuhan otak dan organ mereka, menurut Medical Daily, Kamis 2 Mei 2024.

Sehubungan dengan hasil yang diterbitkan dalam jurnal Tobacco Control, para peneliti menyarankan penerapan undang-undang dan program pencegahan yang ditujukan khusus untuk remaja.

Sekitar 14% dari siswa sekolah menengah AS (sekitar 2,14 juta) dan lebih dari 3% dari siswa sekolah menengah pertama (sekitar 380.000) melaporkan melakukan vaping dalam sebulan terakhir tahun 2022. Vaping sangat umum di kalangan remaja.

Studi sebelumnya menunjukkan bahwa beberapa logam berbahaya yang ditemukan dalam cairan e-rokok dan aerosol membuat anak-anak sangat rentan terhadap gangguan kognitif, masalah perilaku, masalah pernapasan, kanker, dan penyakit jantung.

Baca Juga: Klub Milik Orang Terkaya Indonesia Selangkah Lagi Mentas di Serie A Liga Italia Susul Kembalinya Parma

Para peneliti meneliti hubungan antara frekuensi dan rasa vaping dan tingkat logam beracun yang mungkin ada. Mereka menganalisis tanggapan 1607 remaja berusia 13 hingga 17 tahun menggunakan data dari Gelombang 5 Studi Anak Muda PATH. Vaping (seperti mentol atau mint), buah, permen (seperti cokelat atau makanan penutup), tembakau, cengkeh atau rempah-rempah, dan minuman (beralkohol atau non-alkohol) adalah semua topik studi ini.

Di antara peserta, 200 remaja adalah vaper eksklusif untuk analisis akhir. Uranium, kadmium, dan timbal diidentifikasi dalam sampel urin mereka. Mereka diklasifikasikan sebagai vapers sesekali (1–5 hari per bulan), vapers intermiten (6–19 hari), dan vapers sering (20 hari atau lebih).

Untuk rasa, 33% vapers memilih rasa mentol atau mint, 49% memilih rasa buah, sedikit lebih dari 15% memilih rasa manis, dan 2% memilih rasa lain. 65 orang menggunakannya sesekali, 45 intermiten, dan 81 orang menggunakannya sering.

Halaman:

Editor: Erix Exvrayanto

Sumber: Medical Daily


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah