Belajar 5 Cara Mengatasi Masalah Dari Ridwan Kamil Atas Musibah Eril Putra Sulungnya

13 Juni 2022, 23:22 WIB
Foto Keluarga Ridwan Kamil / IG @ridwankamil /Carryla Dery Norita/Kuningantalk

KUNINGANTALK - Musibah yang menimpa keluarga Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan isteri Atalia Praratya membuat seluruh Indonesia merasakan duka yang mendalam.

Hilangnya Eril karena terbawa arus sungai Aare hingga ditemukannya Eril membuat semua mata tertuju pada musibah ini untuk terus mengikuti perkembangan informasinya.

Sosok Ridwan Kamil dan Atalia Praratya berusaha tetap tegar dan tenang, meski pasti hatinya merasa tercabik-cabik dan hancur saat mendengar musibah itu terjadi kepada putra sulungnya.

Ananda Emmeril Kahn Mumtadz pergi menuju Swiss untuk berencana mencari tempat sekolah dan beasiswa S2, yang berakhir mengalami musibah yang sebelumnya tak pernah ia duga.

Dari musibah ini, mari kita belajar lima cara mengatasi masalah dari sosok Ridwan Kamil atas segala ujian yang menimpanya.

Baca Juga: Inilah Isi Curahan Hati Sang Kekasih Eril, Simak di Sini

1. Tetap tenang saat masalah datang.

Sosok sang ayah Ridwan Kamil saat berita tentang musibah yang menimpa putra sulungnya sedang berada di negara yang berbeda untuk menjalankan tugasnya sebagai Gubernur.

Saat berita itu Ridwan Kamil terima, ia berusaha menyelesaikan semua tugasnya sebelum akhirnya terbang ke Kota Bern Swiss untuk memastikan kondisi Eril.

Saat musibah itu terjadi, Ridwan Kamil terlihat tetap tegar, tetap tenang untuk melalui hari demi hari.

Ridwan Kamil menghadapi musibah yang pasti membuat hatinya hancur dengan ketenangan dan seraya memasrahkan diri kepada sang penguasa alam, Allah swt.

Terlihat dari berbagai unggahannya di Instagram, Ridwan kamil beserta isteri Atalia Praratya terus memanjatkan doa-doa terbaik dan terus memohon doa dari semua pihak agar Eril segera ditemukan.

Baca Juga: Inilah Janji Ciro Alves Kepada Bobotoh, Simak di Sini

Tetap tenang dan tegar dalam menghadapi masalah sejatinya adalah permulaan terbaik, untuk bisa menentukan langkah terbaik yang hendak diambil saat manusia berada dititik terendah hidupnya.

Cara inilah yang sepatutnya manusia pilih, karena sejatinya ketenangan dengan memasrahkan segala hal kepada sang penguasa alam, Allah swt., merupakan cara terbaik melalui ujian demi ujian.

2. Bekerjasama dengan baik.

Selama prosesi pencarian ananda Emmeril Kahn Mumtadz di Kota Bern Swiss, Ridwan Kamil mematuhi segala peraturan dan hukum yang berlaku di kota Swiss.

Ridwan Kamil beserta keluarga menjalankan semua prosesnya dengan bekerjasama sebaik mungkin sebagaimana yang mereka bisa lakukan.

Ridwan Kamil percaya sepenuhnya terhadap pihak Pemerintah Kota Bern dan mematuhi segalanya yang telah ditentukan.

Ridwan Kamil pun sempat kembali terlebih dahulu ke Indonesia untuk kemudian mengadakan rapat yang terkait dengan Shalat Ghaib untuk Eril dan tugasnya sebagai Gubernur.

Cara inilah merupakan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu masalah yang dilalui manusia. Bekerjasama sebaik mungkin.

3. Saling menguatkan satu sama lain.

Kehilangan seseorang yang dicintai, memanglah tidak akan mudah. Semua akan terasa hampa dan tak bersemangat.

Cara terbaik dalam mengatasi kehilangan ialah dengan berusaha untuk terus saling menguatkan satu sama lain.

Hal ini tergambar jelas diantara pihak keluarga Ridwan Kamil, Atalia Praratya dan Zahra serta keluarga besar yang terus memberikan dukungan penuh, baik secara moril, moral dan juga tenaga.

Terlihat jelas bagaimana Ridwan kamil sesekali memeluk Zahra, menggenggam jemari isterinya Atalia Praratya bahkan melakukan sungkeman kepada orang tuanya untuk meminta doa terbaik.

Cara ketiga ini merupakan salah satu cara terbaik untuk bisa dilakukan saat manusia dilanda suatu ujian atau musibah.

4. Berbagi tugas diantara keluarga.

Sebagaimana kita tahu, bahwa seluruh proses pencarian hingga repatriasi dan pemakaman jenazah Emmeril Kahn Muntadz membutuhkan banyak tenaga dan juga melalui dua benua yang berbeda.

Ridwan Kamil selaku kepala keluarga membagi tugas dengan sang isteri Atalia Praratya selama prosesi itu berlangsung.

Terlihat bagaimana Atalia Praratya meninjau lokasi pemakanan Eril secara langsung, sedangkan Ridwan Kamil yang berada di Kota Bern Swiss menyelesaikan seluruh berkas-berkas terkait hingga memandikan jenazah Eril dan mengadzankannya.

Berbagi peran dan tugas diantara keluarga, merupakan salah satu cara agar ujian atau musibah yang dihadapi terasa lebih ringan dan bisa segera terselesaikan dengan baik.

Baca Juga: Makamnya Banyak Dikunjungi Warga Untuk Ziarah, Ternyata Ini Yang dilakukan Eril Semasa Hidup

5. Tidak bermental menyalahkan dan memetik hikmah dari kejadian.

Pelajaran berharga yang kelima yang bisa manusia petik dari sosok Ridwan Kamil ialah tidak bermental menyalahkan dan memetik hikmah kejadian.

Sejak awal kabar musibah itu ia dengar, Ridwan Kamil tak pernah menyalahkan pihak manapun.

Ridwan Kamil selalu memetik hikmah dari setiap rangkaian proses atas musibah yang menimpa dirinya dan keluarga.

Sikap tidak bermental menyalahkan dan juga memetik hikmah, merupakan salah satu cara terbaik menghadapi ujian.

Sehingga ujian atau musibah yang menghampiri akan terasa lebih mudah untuk dilalui.***

Baca Juga: Sambut Kedatangan Jenazah Emmeril Khan Mumtadz, Masyarakat Bandung Berkumpul Disepanjang Jalan Menuju Pakuan

Editor: Rian S. Putra

Tags

Terkini

Terpopuler