Network
KUNINGANTALK – Sejak bulan April 2022, Jokowi telah melarang semua pelaku usaha industri sawit untuk melakukan ekspor. Larangan ini karena minyak curah di Indonesia mengalami kelangkaan hingga harga melambung tinggi.
Harga minyak curah diberbagai daerah di Indonesia mengalami kenaikan secara signifikan beberapa bulan lalu. Harga minyak bisa mencapai puluhan ribu hingga ratusan ribu untuk setiap liternya.
Kelangkaan minyak goreng curah yang membuat harga melambung tinggi ini dikarenakan sebagian besar pelaku usaha industri sawit melakukan ekspor secara besar-besaran, hingga ahirnya keluar larangan presiden untuk melakukan ekspor sawit pada April 2022.
Baca Juga: Sudah Taukah Kalian Pencatatan Nama Dokumen Penduduk Ternyata Tidak Boleh Disingkat, Ini Alasannya
Perlu diketahui bersama bahwa Indonesia membutuhkan 194.000 ton minyak goreng curah setiap bulannya. Sedangkan pasokan minyak goreng curah hanya tersedia sejumlah 64.500 ton pada Maret 2022.
Kekurangan pasokan minyak goreng curah ini menyebabkan minyak goreng curah menjadi langka dan harga melambung tinggi.
Kebijakan pelarang ekspor yang Jokowi lakukan sejak April 2022 memberikan dampak positif. Sehingga akhirnya pasokan minyak goreng curah terpenuhi sesuai kebutuhan masyarakat Indonesia.
Dalam pidatonya, Jokowi juga menyampaikan bahwa pasokan minyak goreng curah semakin meningkat.
Baca Juga: Jadwal dan Harga Tiket KRL Commuter Line Bekasi ke Jakarta Kota Malam Hari, Jumat 20 Mei 2022
