Ia menganjurkan kepada seluruh masyarakat agar senantiasa menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar Gunung Ciremai, dimana menjadi cara menunjukkan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa. “Untuk menjaga anugerah dari Tuhan ini, komitmen dan kesadaran kita bersama diperlukan, ucapnya.
Baca Juga: Gak Bikin Repot, Inilah 5 Kelebihan Belanja Online di Blibli.com
Iip Hidajat juga menyoroti aliran air limbah yang mengotori tempat wisata Lembah Cilengkrang, yang diduga berasal dari kotoran ternak di atasnya.
Untuk melindungi kelestarian lingkungan di DTW Lembah Cilengkrang, dia meminta pengelola dan perangkat Desa untuk menyelesaikan masalah ini.
Sementara itu, Ketua Pokdarwis Kuningan, H. Maryoto, SP., mengatakan, bahwa DTW Cilengkrang yang disebutnya miniatur Gunung Ciremai, “jadi penanaman bibit pohon ini adalah upaya untuk mempertahankan keanekaragaman hayati,” tambahnya.
Dituturkannya, setiap jenis tanaman di Lembah Cilengkrang ini sama dengan yang ada di Gunung Ciremai. “Artinya, seluruh keanekaragaman hayati di Lembah Cilengkrang ini lengkap mencapai 80% persis seperti yang ada di Gunung Ciremai," tutur Maryoto.
Baca Juga: Ajang Debat Cawapres 2024 Diwarnai Aksi Pencopetan? Dompet Milik Wartawan Hilang: Tas Terbuka!
Ditukaskannya pula, bahwa Pokdarwis Kuningan dibentuk sejak 2021 untuk menjaga keindahan wisata Kabupaten Kuningan.
Lembah Cilengkrang adalah lokasi wisata yang memiliki potensi sumber air panas yang tidak dimiliki oleh OTDWA lain. Oleh karena itu, fokus Pokdarwis dikatakan Maryoto, dengan giat penanaman pohon jambu air diyakini menambah brand image Desa Pajambon sebagai daerah penghasil jambu.