![Sastrawan Acep Zamzam Noor hadir menyemarakan Ciremai Fest 2024.*](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2024/06/07/1884039686.jpg)
Kanvas-kanvas yang terpajang pada display galeri pameran lukisan, secara interprestasi Tim Pikiran Rakyat Kuningan, lukisan-lukisannya menyirat visual tentang “Kabupaten Kuningan”. Baik itu penggambaran keindahan pesona alamnya, kesuburan tanah dan hasil bumi. Namun ada pula yang bermuatan satire, seperti lukisan sandal jepit yang secara semiotik mengungkapan kegelisahan rakyat kecil yang pongah menghadapi krisis di daerah.
Sepertinya sang pelukis sengaja menampilkannya untuk dilihat para pejabat daerah agar mereka bisa lebih peka terhadap problematika yang dihadapi rakyat kecil. Seperti masalah upah murah, pengangguran yang merajalela, harga-harga melambung kurang terkendali, petani merugi, buruh dikebiri UU Ciptaker, hingga pada pembangunan yang tidak merata di Kabupaten Kuningan.
Menengok instalasi seni rupa. Ada bentuk orang-orangan dari anyaman bambu dipajang tepat dekat tangga masuk ballroom hotel. Interprestasi Tim Pikiran Rakyat Kuningan menunjukan ucapan selamat datang manusia urban di Kabupaten Kuningan yang masih alami, sejuk, berudara bersih, dikelilingi hutan perawan.
Selamat datang orang kota di pedesaan. Sebagaimana di panggung hiburan menampilkan kesenian tradisional rampak genjring dengan tarian “happening art”, mengisyaratkan lanskap budaya tradisi menyambut penghuni setempat menyambut tamu-tamu hotel dengan penampilan parlente laki-laki berdasi hingga wanita-wanita bersepatu high heells glamour eksotis—padahal biasanya genjring menjadi instrument musik religi seperti sholawatan lazim digelar masyarakat Kabupaten Kuningan.
Sungguh bak negasi penampilan tersebut. Menyindirkan perkembangan peradaban manusia yang semakin modern dengan budaya massa urban, namun di tengahnya masih bisa hadir sekelompok seniman yang sering disebut “orang edan”, kucel dakian, kumel jarang mandi, piercing, tatoan, hingga proletarian.
![Komponis Embie C Noer (kiri) dan Seniman Yusuf Oeblet (kanan) memeriahkan acara Installation Art Competition and Painting Exhibition Ciremai Fest 2024.*](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2024/06/07/1663254916.jpg)
Kurikulum Gunung Ciremai
Pj Bupati Kuningan Rd. Iip Hidajat menerangkan bahwa Ciremai Fest 2024 merupakan salah satu misi yang sejurus program “Kurikulum Gunung Ciremai” yang sedang digelorakan Pemkab dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan.
Dituturkannya, bila Kurikulum Gunung Ciremai berhasil diterapkan bakal menumbuhkan kecintaan yang lebih dari masyarakat terhadap pelestarian hutan berikut alamnya, hingga lebih peka akan masalah lingkungan hidup.