Network
PR KUNINGAN — Pecinta keju sering salah mengira kalau olahan keju hanya terdiri dari cheddar, parmesan, mascarpone, mozzarella, atau bahkan blue cheese, seolah kudapan hanya berasal dari Italia dan negara-negara Eropa saja. Padahal, ada banyak olahan keju asli Indonesia yang jauh lebih lezat.
Keju tradisional Indonesia memang sangat terkenal dibandingkan dengan olahan keju lainnya. Namun, jangan lupakan rasa keju asli Indonesia.
Karena itu, ada beberapa wilayah di Indonesia yang secara tradisional membuat keju lokal buatan sendiri dengan menggunakan bahan makanan lokal yang asli. Selain itu, keju asli Indonesia ini memilih cara penyajian yang tidak biasa, alias yang unik.
Apa saja resep olahan keju tradisional Indonesia, dan bagaimana keunikan rasanya?
Keju Dangke
Dangke, keju tradisional asli Indonesia, berasal dari Enrekang, Sulawesi Selatan. Bentuknya yang menyerupai tahu putih adalah ciri khas keju asli Indonesia ini. Karena kandungan airnya yang tinggi, teksturnya cukup padat.
Susu kerbau dan susu sapi dihaluskan dan direbus dalam suhu minimal 70 derajat Celcius untuk membuat keju dangke. Gumpalan daun pepaya atau getah pepaya adalah bahan yang unik digunakan dalam pembuatan keju tradisional Indonesia yang padat.
Juga menggunakan garam sebagai bahan pengawet. Masyarakat setempat biasanya makan keju dangke bersama nasi daripada dicampur dengan roti.
Baca Juga: Pingin Es Krim Tapi Bingung Milih Rasa Apa? Coba Menu Rekomendasi Ice Cream Mixue ini Anti Ngiler
Keju Dali Ni Horbo
Sobat Parekraf, Anda pernah mendengar tentang keju dali ni horbo? Keju dali ni horbo, juga dikenal sebagai keju Batak, berasal dari Tapanuli, Sumatra Utara. Keju ini memiliki daya tarik karena dibuat tanpa bahan kimia.
Salah satu contohnya adalah keju lokal yang dibuat dengan susu kerbau sebagai bahan utama dan kemudian diencerkan dengan air nanas atau daun pepaya. Keju dali ni horbo memiliki rasa gurih dan asam yang lembut yang unik.
Jenis keju Batak tradisional ini sering digunakan sebagai pelengkap nasiura (ikan mentah) atau berbagai jenis sayuran.
Baca Juga: Kata Dokter, Kena Sinar Matahari Terlalu Lama Berdampak Terhadap Kesehatan Bibir
Keju Dadiah
Keju dadiah adalah jenis keju khas Indonesia lainnya. Keju Bukittinggi, yang berasal dari Sumatra Barat dan dibuat dengan susu kerbau sebagai bahan utama, memiliki satu hal yang membedakannya dari keju lokal lainnya.
Salah satu cara yang berbeda untuk membuat keju dadiah adalah dengan menggunakan batang bambu yang ditutup dengan daun pisang sebagai wadahnya.
Masyarakat lokal biasanya menyantap keju dadiah langsung bersama nasi, sambal, sirih, dan bawang, karena rasanya yang agak asam. Biasanya disajikan dengan emping beras dan kuah beras merah.
Keju Indrakila
Melakukan perjalanan ke Boyolali saat berada di Jawa Tengah, ada keju indrakila, olahan keju lokal yang menarik, dibuat di Boyolali, yang dikenal sebagai penghasil susu sapi terbesar di Jawa Tengah.
Keju Indrakila telah berdiri sejak tahun 2009 dan memiliki berbagai macam jenis keju dengan proses pembuatan tradisional. Mulai dari keju feta, mozzarella, gunung, dan minyak zaitun feta hingga keju Robert, yang proses pembuatannya diinspirasi oleh keju camembert Paris.
Baca Juga: Ternyata Liburan ke Luar Kota Lebih Asyik Ketimbang Staycation, Hasil Survei loh…
Keju Senduro
Keju tradisional Indonesia yang disebut keju senduro berasal dari Lumajang, Jawa Timur. Berbeda dengan jenis keju lainnya yang terbuat dari susu kerbau atau sapi, keju senduro menggunakan susu kambing sebagai bahan utamanya.
Dua jenis keju senduro adalah soft cheese dan mozzarella. Soft cheese memiliki rasa susu segar dan tekstur lebih lembut seperti tahu, sedangkan mozzarella mudah meleleh jika terkena suhu tinggi.***
